Kamis, 04 Desember 2014

KISMI: Mbak Kunti di Pohon Kamboja Keramat

Oei Hui Lan

Artikel KISMI yang terbit setiap hari Kamis malam jumat ^^ let's begin.....

Di kampung saya dahulu ada pohon tua yang dikeramatkan. Menurut mbah saya, pohon itu (mungkin jenisnya pohon kamboja/sembujo) adalah tempat bersemayam dayangan (makhluk halus penjaga) kampung sehingga pada jaman dahulu dibawah pohon sering diberi sesajen ketika ada acara-acara besar, menurut mbah saya juga dayangan nya berbentuk seorang pria yang menaiki kuda. Pada jaman itu (60-70an) di suasana kampung yang gelap pada malam-malam tertentu sering terdengar suara kaki dan ringkikan kuda di sekitar jalan-jalan kampung dan berakhir di pohon kamboja.

Jumat, 28 November 2014

Perkembangan Pandangan "Kiri" Kini


Di wilayah Indonesia pandangan materialisme, Marxisme, Leninisme dan pandang-pandangan lain yang terkait dengan sebutan pandangan-pandangan kiri masih dianggap tabu dan terlarang untuk di blow up ke permukaan, terlarang untuk dibahas-didiskusikan, yang paling penting terlarang untuk disebarluaskan. Bukan karena apa, larangan itu memang ada dan tertuang dalam TAP MPRS No.26 tahun 1966 ketika puncak terjadinya resistensi terhadap PKI dan Marhaneisme, ideologi sosialis yang di-Indonesia-kan.
Sampai sekarang pun  masyarakat kebanyakan memandang pandangan-pandangan kiri sebagai musuh atau minimal sebagai suatu hal yang jelek, ada satu kalimat menarik dalam bahasa jawa yang digunakan sampai saat ini, kalau anda-anda sekalian pembaca mempunyai anak-anak yang nuakal, bengal dan sulit diatur maka anda akan mengistilahkan anak anda sebagai “arek senengane ngiwo ae (anak kok sukanya ke kiri saja)”, apakah maksudya? Maksudnya adalah anak yang sulit diatur, istilah jowo nya “angel kandan-kandanan e” (sulit diberi tahu/bengal). Dari kalimat itu kan aneh, kenapa kok bukan arah kanan bila anak sulit diatur dan dianggap salah, dan lagi  jika anak-anaknya menurut kata-kata orang tua dan berada pada “jalan yang benar”  adalah jalan yang lurus (straight way) istilahnya lurus-lurus saja. Dari kalimat diatas juga dapat “dipastikan” bahwa arah kanan jauh lebih baik dari arah kiri, namun yang terbaik adalah jalan yang lurus, padahal belok kanan-kiri sama-sama belok juga kan tidak mengikuti jalan lurus, hehehe.
Oke logika kalimat diatas hanya sebagai prolog saja, come back to the story, setelah tumbangnya orde baru dan masuknya orde reformasi tulisan-tulisan bahkan buku-buku yang terkait dengan pandangan kaum kiri ini mulai banyak bermunculan, hal yang sangat tidak mungkin bila terjadi pada jaman orde baru karena percetakan selalu diawasi dan sebelum terbit buku-buku harus mendapatkan ijin. Lalu bagaimana perkembangan pandangan-pandangan kiri itu sekarang? Ah saya mau cerita lagi, kemarin dulu saya pernah menemukan sebuah buku yang bagus,judulnya “Dialektika Marxisme” penerbit tidak tahu tapi kover buku berwarna hijau dengan gambar Mbah Marx (Karl Marx) besar tampil sebagai kovernya. Jumlahnya lima biji, ada keinginan untuk membelinya namun karena tidak membawa uang lebih apalagi kartu debit juga tidak punya akhirnya saya berfikir kapan-kapan saja saya akan membelinya. Seminggu kemudian ketika saya kembali ke toko buku itu ternyata buku hijau sejumlah lima biji di rak bagian filsafat itupun lenyap, tanya ke database komputer ternyata memang kosong, sold out! Padahal baru sekitar seminggu  saya tinggal, waduh akhirnya beli deh komik “agen polisi 212” salah satu komik yang menjadi favorit saya.
Dari cerita diatas dapat ditemukan betapa cepat habisnya buku padangan kaum kiri itu, contohnya buku “dialektika Marxisme” itu, saya pernah melihat bagian belakang buku itu sebelum mengembalikannya di rak, baca-baca ringkasan isi bukunya, sepertinya sih memang buku “canon” (ambil istilah buku-buku Sherlock Holmes) atau buku-buku karya pengarang aslinya (dalam hal ini Marx atau Engels) sendiri  dan bukan buku-buku “tambahan” sesudahnya. Menarik bukan, berarti meskipun pandangan kiri dianggap masih terlarang di wilayah Indonesia yang bisa dilihat dari belum dicabutnya TAP MPRS pada jaman orde baru sampai sekarang, namun bukan berarti padangan kiri itu sudah mati “beneran” di nusantara ini, sepertinya orang-orang berpandangan kiri hanya mati suri saja dan menunggu waktu untuk tampil dan blow up di permukaan. Inilah yang menjadi ketakutan di era orde baru sampai-sampai ada jargon “waspada bahaya laten Komunis”, istilah laten adalah sebuah pemikiran tak tampak diluar tetapi beneran ada didalam, seperti api dalam sekam dan seperti hantu. A haunted ghost.
Lama kemudian, jargon seperti ini semakin lenyap, Indonesia sedang menghadapi hantu baru yang lebih nyata dan lebih merusak selain Komunisme, hantu  korupsi sepaket dengan koruptor-nya ditambah dengan produk hukum yang masih “menyayangi” tindak pidana ini, sehingga muncul jargon baru dari KPK yang lebih menohok “waspada bahaya laten korupsi”. Ketika dahulu yang harus waspada penyelenggara negara kepada rakyatnya agar tidak tahu-menahu pandangan-pandangan kiri, kini malah terbalik penyelenggara negara yang diawasi oleh rakyatnya untuk menghindari  laten korupsi. That’s a better world isn’t?

Sebenarnya saya juga tertarik dengan pemikiran Marxisme ini, pemikiran yang mengedepankan logika dan hal-hal material, karena logika tidak dapat berjalan kalau hal-hal yang di-logika-kan tidak material alias berbentuk gaib dan mengambang diawang-awang, jadinya kalaulah Marxisme memang beneran sedang berkembang meskipun tak nampak saya sih setuju-setuju saja, namun efek sejarah perkembangan Marxisme perlu diwaspadai juga. Revolusi Marxisme tidak pernah menuju kedalam Revolusi damai  (istilah Mahatma Gandhi) melainkan revolusi yang cenderung berdarah  dan “menghabisi” musuh-musuh Marxisme itu sendiri. Itulah yang harusnya dikendalikan bahkan mungkin harus dihindari. Dan juga yang perlu dihindari dalam keadaan “damai” seperti keadaan saat ini adalah istilah komunis sebagai senjata politik untuk menjatuhkan lawannya, entah memang lawannya itu komunis “betulan”, influenced by Marxism and communism, atau malah jadi kambing hitam saja.

Rabu, 26 November 2014

Pemuda dan Isme-Isme dalam Perspektif Politik Masa Depan




Mengapa harus pemuda? dan mengapa harus isme-isme? Pemuda adalah golongan yang bersifat revolusioner, atraktif, namun cenderung mudah berubah dan mudah goyah. Sedangkan isme-isme terkait dengan pola-pikir, gagasan yang akhirnya bermuara pada sebuah ideologi. Aspek utama dari artikel ini adalah dari pemuda itu sendiri, Saya sendiri sebagai orang muda tidak terlalu mengharapakan sebuah perubahan besar dengan waktu relatif singkat dapat terjadi apabila pemimpin-pemimpin yang mengambil keputusan strategis berasal dari golongan-golongan tua. Begitupun juga dalam segi penyegaran politik, yang perlu dilakukan adalah penyegaran generasi (regenerasi) kepemimpinan dan orang-orang didalamnya sehingga akan membuka peluang dan celah untuk ide-ide baru yang lebih segar.

KISMI: ketemu hantu cemorokandang


Oke setelah sekian lama blog saya kosong melompong akhirnya diisi kembali dengan tulisan lagi, kenapa kosong? Karena saya sibuk coy, hwkwkwk sok sibuk ikut-ikut dan jalan-jalan geje kesana-kemari jadinya kecapekan sendiri. Oke kali ini ada tag-tag an baru yang tema nya terkait dengan alam seberang atau alam gaib dan nyerempet-nyerempet alam gaib. Tag-tag annya saya kasih nama  “KISMI” (right word is “kiss me” but pronounces as “kis mi”) :* akronim dari “KISah MIsteri” aja deh

Minggu, 19 Oktober 2014

Ekonomi, semua bermuara pada Welfare State. Pak Jokowi, monggo jalankan konsepnya


Pertentangan dan “pertempuran” ideologi dalam tata kelola ekonomi pada saat ini mungkin kurang mendapat perhatian yang lebih mendalam setelah berakhirnya perang dingin dan kekalahan sistem ekonomi Marxistme- Komunisme Uni Soviet pada era 80an dari sistem ekonomi kapital yang diusung oleh USA.

Selasa, 14 Oktober 2014

Menggambar Fadli Zon wakil ketua DPR dari theUntold stories

Nama oom satu ini mulai tenar belakangan  setelah menjadi tim sukses pasangan Prabowo-Hatta di pilpres 2014 kemarin. Padahal nama oom ini belum setenar sekarang ketika menjadi timses pasangan Mega-Prabowo pada pilpres 2004 lalu. Nah terakhir-terakhir ini si oom Fadli Zon akhirnya sukses menjadi salah satu wakil ketua DPR.

Senin, 13 Oktober 2014

Pengalaman Mengatasi Error tipe E5 Canon MP145 menggunakan Bayclin

Prolog mau cerita dahulu. Beberapa hari ini printer Saya yang berjenis Canon Pixma MP145 rewel, tidak mau kerja ngeprint, padahal banyak tugas yang harus Saya selesaikan. Frustrasi? Sudah pasti, apalagi ditambah banyaknya tugas-tugas yang mendesak.

Setiap dihidupkan, di layar LED printer bertuliskan E dan 5, kalau mau ngeprint ada  peringatan di komputer bahwa kartij tinta printer yang digunakan tidak sesuai dengan printer. Aneh, padahal katrij tintanya bawaan asli printer. Memang sudah uzur sih, tetapi kemarin-kemarin masih bisa dibuat ngeprint berlembar-lembar tugas kok.

Masalah dimulai ketika tinta habis dan Saya menyuntikkan tinta botolan ke katrij-katrij tinta tersebut, setelah itu seperti biasa saya masukkan kembali ke tempatnya. Anehnya, setelah itu katrij tinta “tidak dianggap” oleh printer. Printer mogok, jangankan ngeprint, untuk proses scanning saja itu printer tidak mau. WTH going on!!.

Jadinya untuk masalah ini saya harus bertanya ke suhu-suhu secara tidak langsung lewat Mbah Google. Banyak yang merekomendasikan untuk melakukan langkah-langkah reset printer. Untuk caranya silahkan cek di: http://www.youcanbethehero.com/news/66/Reset-Cartridge-Error-E5-Canon-Pixma-MP145-MP160-MP180-MP190 ada lagi rekan dari blogger http://komputer-phd.blogspot.com/2010/02/reset-cartridge-error-e5-canon-pixma.html . Langkah-langkah resetter tersebut agak njelimet buat Saya dan coba-coba Saya ikuti. Eittt, its own risk yaa, resiko tanggung dewe dan ternyata setelah berkali-kali mencoba tetap saja gagal.

Semakin frustrasi, MP tools pun tidak membantu malah error, not responding. WTH with you everybody!!!. Error tetap sama E5 di layar LED printer dan ketidak cocokan kartij tinta dengan tipe printer ketika akan ngeprint.

Pusing-pusing coba-coba mengingat, paling penting dalam komputer adalah hardware dan software. Software (driver dan aplikasi printer sudah lengkap, malah ditambah mp tools yang jenisnya optional download lagi).

Mengerucut antara printernya sendiri dengan kartij. Printer sepertinya tidak masalah, kartijnya ini yang tidak bisa dibaca. Oke akan Saya bersihkan kartijnya.

1.       Nyoba-nyoba (lagi  -__-) membersihkan  kartij dari titik-titik tembaga yang seperti kabel gepeng itu, kali ini pake pemutih pakaian (Bayclin) sama tisu bersih, celup tisu di bayclin (hati-hati jangan sampai kena luka atau mata) peras sedikit. oles-oles di kartij titik-titik tembaga mirip kabel gepeng.

2.       Membersihkannya hati-hati yaa, satu tisu ber-bayclin untuk satu kartij, untuk kartij hitam (black) dan kartij berwarna (color).

3.       Setelah semua kartij dibersihkan, bersihkan juga head bagian bawah tempat kartij menyemprotkan tinta. Bersihkan perlahan-lahan anggap saja kartij itu pacar sendiri :p.


4.       Ternyata ketika membersihkan di bagian tembaga, tisu ber-bayclin saya sangat kotor. Terbukti umur printer yang uzur disertai perawatan yang “kemproh” membuat beberapa tinta ndemblok-ndemblok di bagian itu. (Kalau di foto sudah bersih, cuman reka ulang saja itu J).

5.       Setelah itu pasang kembali kartij di tempatnya semula, biarkan bekerja.

6.       Poin ini yang paling penting. Setelah kartij di tempatnya masing-masing. Tekan “on/off” agar printer mati dahulu, setelah itu tekan “on/off” agar printer hidup kembali atau istilahnya restart. Biarkan printer bekerja.

7.        Masih adakah tulisan “E5” di LED? Alhamdulilah, di printer Saya tulisan itu sudah hilang, diganti dengan tulisan “I” yang berarti printer sudah normal dan siap digunakan.


8.       Coba-coba tes print (pakai tugas saya). Ada peringatan lagi, namun kali ini bukan kartij yang tidak cocok, hanya pemberitahuan saja kartij telah diganti dan tinta ditambah, mungkin hasil print buruk. Whatever laah, klik “ok” dicoba print. Alhamdulilah bisa dan bagus hasilnya (untuk tulisan dan tabel-tabel).

9.       (optional) kalau dibuat test print masih tidak mau juga keluar tintanya, ketika akan ngeprint (Ctrl+p) pilih “properties” dan tekan menu “perawatan”, coba “deep cleansing”. Ketika itulah kartij dibersihkan sekaligus “dipaksa” agar tinta bisa keluar.

Bahan-bahan:
1.       Printer tidak ada masalah dengan softwarenya (Driver printer dan aplikasinya/MP navigator siiipp semua).
2.       Tisu bersih, pakai yang bagus jangan sampai mblubuti (sobek-sobek kalau dioles)

3.       Pemutih pakaian (Saya pakai merek Bayclin, punyanya itu) Alasan pakai pemutih pakaian? Karena “power”nya dalam mengatasi warna-warna di pakaian yang kelunturan sangat bagus. Kartij printer saya juga kemproh kena tinta berwarna warni “mungkin” dapat dibersihkan dengan bayclin.

Catatan:

1.       Own Risk yah bro n sist, resiko ditanggung sendiri. Saya cuman share pengalaman mengatasi eror ini di printer pribadi Saya J Alhamdulilah ternyata berhasil. Kalau Saya usul, coba dahulu resetter dengan software atau pakai mp tools, kalau tidak bisa juga yah nekat deh seperti Saya :p, kalau gak bisa juga silahkan dibawa ke ahlinya (tukang printer) atau beli baru, hehehe. Semoga Allah memberi kemudahan bagi kita semua J. Wassalamualaikum.

Senin, 29 September 2014

Pemilihan Kepala daerah lewat DPRD, kurang Demokratiskah?





Mulai Hari Kamis tanggal 25 September sampai hari jumat dini hari tanggal 26 September 2014 kemarin, Anggota DPR bersidang untuk memutuskan beberapa rancangan Undang-Undang (RUU) yang akan disahkan menjadi Undang-Undang (UU) diantaranya adalah RUU keperawatan dan RUU pilkada. Perumusan RUU menjaid UU keperawatan berjalan muluuuss, tetapi ketika pembahasan dan pengesahan RUU pilkada segalanya berjalan dengan alot.

The Matic Haters




Kenapa yah saya kurang suka kalau memakai motor berjenis matic. Aneh saja rasanya pakai motor tanpa gigi persneling ini, kadang-kadang mesin dah nggereng tapi laju motornya kurang sesuai dengan keinginan :(. Gara-gara si vega ditawar oleh teman bapak buat dipakai ngojek, sehingga beberapa hari ini Saya bercerai dengan si vega yang berjenis bebek dan “terpaksa” menggunakan si beat pink tahun 2010 lungsuran motor adik Saya si Siska. Sebenarnya ada juga si megipret (NMP tahun 2013) yang merupakan motor berjenis sport yang Saya suka, tetapi karena rasa penasaran kenapa matic menjadi barang yang sangat laku mengalahkan penjualan motor bebek pada tahun-tahun belakangan ini, jadinya Saya coba-coba saja menggunakannya, timbang nganggur lagi tuh motor.

Rabu, 10 September 2014

Asyiknya Membaca


Kegiatan Membaca, khusunya membaca buku adalah kegiatan yang menurut Saya sangat mengasyikkan. Buku mungkin pada saat ini barang yang agak jadul yah, karena banyak buku-buku yang sekarang berbentuk file multimedia semacam pdf atau djvu, namun bagi Saya membaca buku yang paling asyik adalah buku biasa yang berbentuk fisik sebuah buku. Yokpo karepe? Maksudnya Buku yang paling Saya sukai adalah buku yang terdiri dari berlembar-lembar kertas dan halaman seperti lazimnya buku jadul itu, yang bisa ditekuk-tekuk, dan jarang bikin pedas di mata.

Sepertinya hobi membaca buku Saya ini gara-gara terpengaruh oleh ibu Saya yang dahulunya adalah salah seorang yang menyukai buku, sekarang ibu malah jarang (atau bahkan tidak sempat) membaca buku, beliau lebih suka melihat televisi. Semenjak kecil Saya dilangganani majalah Bobo, sebuah majalah anak-anak yang cukup terkenal pada masa itu. Majalah Bobo di mata Saya sewaktu kecil adalah majalah yang benar-benar  bagus, bahkan beberapa cerpennya sampai sekarang masih Saya ingat. Ada sebuah cerpen yang menceritakan  tentang keikhlasan seorang anak bernama Martha yang membantu sesorang dengan memberikan pakaiannya kepada anak yang sedang tertimpa musibah kebakaran dan menginap di rumahnya. Martha yang semulah “ogah-ogahan” akhirnya memberikan sebagian pakaiannya kepada anak tersebut, tak berapa lama Martha mendapat “berkat” dengan menerima pakaian yang dibelikan oleh tantenya yang jarang pulang ke rumah. Tante tersebut memberikan pakaian baru yang lebih banyak untuk Martha dan keluarganya. Mama si Martha pun memberi petuah kepada Martha ~ ikhlas dalam memberi akan mendapat balasan yang lebih baik dari Tuhan. Cerita ini sungguh indah dan sampai saat inipun masih Saya ingat.

Meningkat dari Bobo mulai membeli novel anak-anak agar bisa awet dibaca saat liburan sekolah, kisah yang paling seru adalah detektif . Pilihan Saya jatuhkan kepada “Lima Sekawan”nya Enid Blyton, memilih novel inipun gara-gara terpengaruh ibu yang katanya dahulu pernah punya koleksi novel itu. Dan ternyata, woilaaa..... novel ini memang sangat bagus. Cerita yang Saya miliki dari novel ini pertama kali berjudul “Ke Bukit Billycock”, sampai saat ini Saya masih ingat ketika Lima Sekawan melakukan perjalanan dari rumah ke Bukit Billycock mereka melewati padang rumput dengan pagar-pagar kayu dan bunga-bunga mentega yang tertiup-tiup angin. Melihat kalimatnya lalu dibayangkan, hemmbbbb.... benar-benar suasana yang sangat indah. Bersepeda berempat bersama saudara dan sepupu ditemani anjing mereka “Timmy” yang berlari-lari mengikuti ayunan pedal sepeda, melewati dataran hijau di daerah Inggris yang dibatasi oleh pagar-pagar bambu, diseberang pagar kayu bunga-bunga berwarna kuning mentega bergoyang-goyang tertiup angin sementara di kejahuan ladang tampak bintik-bintik kecil biri-biri yang sedang merumput di bukit hijau landai. Asyyiik.

Gara-gara kalimat-kalimat indah Lima Sekawan nya Enid Blyton, liburan sekolah selalu rutin diisi dengan novel ini. Beberapa waktu akrab dengan Lima Sekawan, tertarik juga pada novel “si paling badung” juga karya Enid Blyton. Menceritakan seorang gadis kaya bernama ”Elizabeth Allen” yang sangat badung sehingga suatu ketika Ia diberangkatkan ibunya untuk bersekolah di sekolah-asrama “Whytealeafe”, Elizabeth berujar ia kan bertindak sangat nakal sehingga Ia akan dikeluarkan dari sekolah, namun selama waktu berlalu, ternyata di sekolah itu Elizabeth menjadi lebih dewasa dan sangat mencintai almamaternya. Elizabeth pun akhirnya berubah dari seorang anak yang paling badung menjadi anak baik dan terpilih menjadi salah satu pengawas di sekolah tersebut. 


Asyiknya membaca buku adalah Kita bisa menjadi sutradara sekaligus memilih-milih pemainnya menurut imajinasi Kita masing-masing, tak jarang imajniasi kita juga “beterbangan” melintasi ruang dan waktu ke tempat lain sambil membayangkan indahnya tempat tersebut.

Membaca buku juga membuat kita haus. Haus apa? Haus dengan informasi-informasi yang terkait dan mendukung informasi yang ada dalam buku tersebut. Ada salah satu buku lokal Indonesia yang menurut Saya termasuk kelas masterpiece, Ia adalah buku “Atheis” karya Achdiat Karta Mihardja terbitan Balai Pustaka. Perkenalan pertama dengan buku ini sebetulnya dejavu sih, ketika itu saya masih kelas 2 atau 3 di SMA. Cukilan kisah dari buku ini sepertinya pernah menjadi bahan pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia, entah itu alurnya ataupun tokoh-tokohnya. Kalimatnya kalau tidak salah begini:

“kereta api merayap-rayap, seakan-akan segan ditumpangi orang atheis seperti kami. Dan ketika jalannya menanjak keluarlah keringatnya, mendesah-desah mengeluarkan uap dan asap, seakan-akan memeras tenaganya untuk maju terus.
Aku tertunduk di sudut gerbong. Sedang Anwar tak tentu lagi duduknya. Berpindah-pindah saja seperti lalat. Kebetulan sekali kereta itu agak lowong.”

Itulah salah satu potongan  kisah dalam roman “atheis” yang ada dalam buku paket SMA (tapi lupa kelas berapa). Setelah agak dewasa (seperti sekarang :3 gak terlalu dewasa macam si Anton, baca: tua :3) akhirnya Saya sudah bisa membeli roman atheis tersebut. Alhamdulilah kan. Ceritanya? Karena diatas Saya sudah katakan buku ini tergolong Masterpiece jadi ceritanya memang sangat bagus sekali (lima bintang). Secara garis besar roman ini bercerita mengenai kehidupan Hasan, seorang pemuda yang sedang tumbuh. Hasan berasal dari keluarga yang sangat taat beragama. Namun, hidup Hasan mulai berubah ketika Ia bekerja di Bandung dan berkenalan dengan Kartini dan Rusli. Kedua orang ini adalah orang-orang modern di mata Hasan, Rusli merupakan teman masa kecil Hasan yang saat ini menjadi bagian organisasi yang berafiliasi dengan ideologi Marxis. Rusli dan Kartini mempunyai gaya hidup yang bebas di mata Hasan, meski hubungan yang mereka katakan tak lebih dari sekedar hubungan kakak-beradik saja. Lama Hasan bergaul dengan kedua orang ini (Rusli dan Kartini) pandangan-pandangan Hasan mengenai ke-Tuhanan mulai berubah, Kerajinan ibadah Hasan mulai berkurang, ia mulai meninggalkan perintah agamanya  dan bergabung dengan Rusli dan Kartini. Selama bergabung dengan dua orang itu, Hasan berkenalan dengan Anwar dan teman-teman Rusli lainnya. Maka semakin dalamlah pandangan-pandangan Hasan terhadap ideologi baru ini meninggalkan pandangan hidup sebelumnya yang mengandalkan basis agama. Kehidupan Hasan semakin sulit ketika perbedaan pandangan itu diketahui oleh kedua orang tuanya yang menyebabkan ayahnya kecewa dan akhirnya meninggal dunia. Hasan akhirnya menikah dengan Kartini, namun Hasan merasa kurang nyaman karena hubungan Kartini dengan Anwar, Anwar adalah seorang pria penganggur yang menganggap hidup ini dapat dilaksanakan dengan sebebas-bebasnya tanpa adanya peraturan. Suatu ketika, karena kekalutan pikirannya sendiri Hasan menerobos jam malam jepang. Ia seperti gila mencoba mencari-cari istrinya (Kartini) yang telah bercerai dan diduga ada hubungan dengan Anwar. Ia pun ditembak Jepang dan dibawa ke markas Kanpetai (Polisi Militer Jepang) disitulah Hasan mengakhiri hidupnya. Huaaa sedih L, tetapi sebetulnya buku ini memang bagus. Latar belakang kisahnya adalah jaman Hindia-Belanda sampai jaman jepang akhir. Pak Achdiat mampu menceritakan penggambaran kota Bandung yang indah dengan baik sekali, jadinya Saya yang membaca seolah-olah ikut berpetualang bersama Hasan, Rusli dan Anwar. Kalau teman-teman suka membaca, roman ini patut menjadi salah satu koleksi di rak buku. Benar-benar gak rugi deh. Nanti saja secara lengkap buku ini Saya buat artikel sendiri, buku-buku lain (next project) yang mau Saya cari karena dejavu pernah baca lainnya adalah: Senyum Karyamin (cerpen atau kumpulan cerpen), Robohnya Surau Kami (Cerpen-Kumpulan cerpen)  dan Harimau!..Harimau! (pengarang Mochtar Lubis).


Eh, sebagai penutup artikel ini, Saya kasih tahu rahasia yah. Hahaha. Kalau teman-teman tinggal di daerah Malang Kota atau Kabupaten Malang dan senang dengan buku-buku novel. Beli deh di Toko Buku TogaMas-Dieng setiap hari Senin awal dan akhir bulan. Kalau niat mau beli novel atau buku cerita, lingkar-lingkarin saja tanggalan setiap senin awal dan akhir bulan. Dapet diskon tambahan loo.  Asyyik kan :3. Si Ayu (Ayu puspitaningrum) adik angkatan Saya juga kerja disana, pernah tak gudo dia agar 500rb gaji bulanannya ditukar saja dengan buku wong dia kerja di toko buku. Hwkwkwkw. And then,  Semoga hobi membaca Saya ini sampai nanti terus berkembang, sampai punya keluarga dan punya anak sendiri nantinya, pokoknya buku adalah salah satu kebutuhan. Direwang-rewangi nabung deh entar biar bisa beli buku per bulan sama susu anak. Cheeeers :3 

Jumat, 05 September 2014

Karnaval hore...hore plus "Falling in Love with You"


Hari minggu terakhir bulan Agustus pasti ada sesuatu yang seru. Apa yah? Tentu saja main-main ke dusun si Eneng Fita lihat-lihat keramaian karnaval dan lomba-lomba. Di dusun macam kampung si eneng ini setiap hari minggu terakhir di bulan Agustus memang sedang diselenggarakan puncak perayaan sekaligus penutup lomba-lomba yang digelar selama bulan Agustus. Biasanya ada acara karnaval, ada lagi bantengan, lalu ada lagi lomba paling seru macam perang bantal (bantal battle hwkwkwk) dan panjat pinang (pinang climb hwkwkwkwk) (ojok percoyo bahasa inggris e yoo).

SOP atau Standar operasional Prosedurnya adalah; taruh motor di rumah si Eneng, minta ijin dan pamit pada Abi Mulyadi, jalan kaki deh ke pinggir jalan yang cuma 200 meteran dari rumahnya si Eneng. Kenapa kok jalan kaki? Karena banyaknya orang mau lihat karnaval dan keramaian kadang-kadang sampai  jalan pun agak sulit, orang-orang yang bawa motor pun harus bingung motornya mau diparkir dimana. Wong tumplek blek ee. Jadinya mau tidak mau harus ditunggui motornya dengan cara dinaiki terus. Kalau Saya sendiri sih emoh kayak gitu, kan niatnya mau lihat karnaval dan lomba-lomba, dengan santaiii tentunya.
Oke jalan deh setelah melewati ijo royo-royo selama kurang lebih 15 menit sampai deh di tepi jalan. Analogi yang paling tepat bagi kampung si Eneng ini menurut Saya adalah sama dengan lirik lagu “Rayuan Pulau kelapa”nya ismail Marzuki, jadi pingin nyanyi deh kalau lewat jalan ini:

“Tanah Airku Indonesia
Negeri Elok Amat Ku Cinta
Tanah Tumpah Darahku Yang Mulia
Yang Ku Puja Sepanjang Masa”

“Tanah Airku Aman dan Makmur
Pulau Kelapa Yang Amat Subur
Pulau Melati Pujaan Bangsa
Sejak Dulu Kala “

Oke tunggu karnaval di tepi jalan, panass. Untungnya Saya gak pakai topi, hadeeee :9. Si eneng sih gak bakal panas wong kudungan. Panas enggak tapi mungkin kegerahan, soalnya dia diem aja sih jadinya gak tahu kondisinya. Agak lama menunggu, dari jauh datang arak-arakan pertama karnaval ini. Diingatkan dahulu ya. Karena ini karnaval satu desa maka yang ikut buanyak bener. Satu desa itu terdiri dari beberapa RW dan belasan RT yang tediri dari belasan organisasi pemuda, belasan organisasi pendidikan (PAUD, TK, SD), dan belasan organisasi ibu-ibu (kumpulan ibu-ibu produktif, tapi bukan arisan loo yaa :D), kalau setiap organisasi atau minimal RT itu disuruh mengirimkan wakilnya tentunya jumlahnya besar sekali kan.

Oke iring-iringan pertama datang, ibu-ibu produktif (yang tadi Saya ceritakan diatas) sedang asyik-asyiknya senam dengan pakaian seragam. Lagunya? pakai “morena”nya Syahrini dengan versi dangdut koplo. Ckckck :D. lalu ada lagi iring-iringan sepeda hias anak-anak PAUD dan SD. Senang sekali melihat anak-anak kecil itu berbaris dengan sepeda hias, sepedanya dihiasai dengan kertas warna-warni tetapi yang paling dominan tetap koalisi warna merah-putih dong. Arak-arakan semakin ramai, orang-orang berdatangan semakin sumpek. Ada arak-arakan bayi ajaib. Orang-orang tua memakai pakaian bayi dan popok, hadeee sopo pisan sing gelem dadi ngnu iku.Hahaha. Lalu yang selalu ada dalam karnaval made in Indonesia yakni banci-bancian dan pocong galau. Pastinya dua hal aneh (banci-bancian dan pocong galau) ini selalu ada setiap karnaval kampungnya si Eneng (cemorokandang) ataupun karnaval di kampung Saya Singosari.

Tak lama ada mbak-mbak pakai pakaian putih perawat. Wiii mbak-mbak perawat beneran atau bohongan nih? Ternyata mbak-mbak perawat beneran dari puskesmas. Ada lagi yang menarik perhatian, tank yang terbuat dari gerobak yang bisa didorang, tanknya bisa men “dentum” beneran loo pakai mercon bumbung atau meriam bambu. Suaranya keras sekaleee, si Eneng agak-agak takut jadinya, sebetulnya saya juga sih tapi jaga imej dong masak cowok kalah dengan suara meriam bambu. Oke alhamdulilah akhirnya si tank gerobak berlalu juga, padahal hati ini sudah dag-dig-dug ketakutan aseeekkk. Lalu ada juga yang membawa jip dengan bendera Indonesia dan Palestina. Wahaa ternyata mau meniru pahlawan-pahlawan di Palestina, bagus-bagus. Demi menghayati perannya sampai-sampai ada cewek-cewek berkerudung yang nggandol mobil jip itu selama pawai. Mugo-mugo gak kemeng tangan e samean mbak :D.

Kalau teman-teman pernah membaca buku “Laskar Pelangi”nya Andrea Hirata tentu sangat familiar dengan gambaran dan tarian-tarian gaib dari negeri antah berantah yang diciptakan oleh Mahar ini. Seluruh tubuh dikasih cat dan dihiasi dengan daun-daunan. Tarian dengan gerakan loncat-loncat dan teriakan awuuuuu...!! awuuu!!! Awuuuuu!! Ini bisa menghibur para penonton. Apresiasi yang sangat besar Saya berikan pada pemain tarian ini, mereka tetap mau eksis dalami kondisi jalan yang panas dengan tubuh seperti itu demi menghibur para penonton yang memang membludak. Benar-benar okee.

Berdiri terus selama beberapa jam membuat perut melilit juga, liat di samping kiri si Eneng diem saja sambil tetap lihat karnaval, no comment blas cuman senyum-senyum saja kalau ada hal-hal lucu di pawai. Laparkah dikau? Terpaksa diajak beli bakso (soalnya cuman ada bakso), beringsut-ingsut melewati kerumunan buat beli bakso. Pesen 2 porsi ditambah dengan jeruk anget kesukaan Saya. Selesai makan tepok jidat ternyata harga baksonya cuman 5000 rupiah seporsi dan jeruknya 2000 rupiah, wahaa benar-benar murah kan. Bakso  5000 rupiah seporsi  bener-bener bikin no comment lah, padahal biasanya minimal 7000 rupiah seporsi. Isinya dapet pentol medium satu, pentol kecil satu, mi kuning + bihun, tahu goreng + rebus, somay + gorengan somay. Uang sepertinya mengalami deflasi di wilayah ini jadinya bisa jajan dan main-main sepuasnya.   Dipikir-pikir kenapa murah sekali yah, jadi aneh. Mungkin ini yang dinamakan bung Karno dengan berdikari, jualan bakso dagingnya dari sapi sendiri, kuahnya dari tulang sapinya sendiri, yang beli cuman bahan-bahan mie dan tahu.hihihihi. Jadinya harga jualnya murah sekalee.

Setelah beristirahat sejenak, kembali lagi ke tempat karnaval. Tetap saja ramai dan membludak. Dari jauh terdengar suara-suara keras lagi. Tank gerobak lagi kah yang menjadi something haunted Saya dan si eneng dalam parade ini? Ternyata bukan. Benda aneh mirip lele raksasa bertuliskan F-58 melintas dengan suara kencang. Ternyata eh ternyata itu motor “korekan” yang dihias agar mirip jet tempur. Sebenarnya sukses sih, suara motornya saja sudah mengalahkan jet tempur dan lagi kode tipe F-58 berarti pesawat ini sudah sangat advanced, wong di pabriknya saja kalau tidak salah pol-polan kodenya hanya sampai F-19 hwkwkwk.

Tidak sampai selesai karnavalnya si eneng ngajakin pulang. Yaudah pulang saja yuk, sudah capek ternyata lebih dari 4 jam Saya dan dia berdiri menyaksikan karnaval itu. Akhirnya jalan lagi, sambil lihat-lihat hijaunya sawah dan pohon kelapa yang langsing meliuk-liuk mengikuti hembusan angin ladang. Kapan-kapan kalau ladangmu panenan kelapa bagi-bagi yo neng :D. Tetapi, kelapa sepertinya bukan komoditas unggulan di kampung ini, padahal Saya sendiri senang sekali dengan buah bulat ini. Kelapa sangat jarang dipanen, kalau sudah tua yah dibiarkan jatuh saja, nanti bertunas sendiri lalu jadi pohon lagi. Kalau pingin bawa pulang atau butuh buat dimasak tinggal naik sendiri (tapi Saya takut) paling satu-dua butir sudah buanyak sekali buat masak  sehari-hari. Kelapa mulai dibutuhkan ketika mau membuat jenang untuk acara sunatan  atau pernikahan, dan kampung si eneng saya ini sangat terkenal kalau disuruh memasak jenang, karena kelapanya milik sendiri bisa sampai puluhan bahkan ratusan butir yang diselep untuk membuat santannya jenang. Rasanya? Ehemm gurih, manis, dan empuk. Tapi kasihan juga lihat ibu-ibu kalau mau membuat jenang ini, bisa seharian mereka memeras kelapa yang sudah diselep itu agar menjadi santan. Tapi kebanyakan ibu-ibu itu tenang-tenang saja, mungkin memeras kelapa itu dianalogikan dengan memeras dan nguyel-nguyel kepala suami atau anaknya yang nakal. Hehehe.

Akhirnya sampai di rumah si eneng jam 5 sore, setelah  disuruh mampir dan duduk sebentar langsung pamit pulang meneruskan perjalanan ke rumah Saya di Karanglo dengan motor bebek kesayangan si Vega. Sore ini begitu indah. Aseeeekkk. Jadi pingin nyanyi lagi. Sekarang lagunya Om Elvis (Elvis presley) saja deh judulnya “falling in love with you”  

I think this song as a greatest love song after all. Kali ini ada videonya falling in love with you versi Om Bocelli (Andrea Bocelli) dari youtube.

Sumber: metrolyric.com diterjemahkan Saya sendiri sak ceto-ceto e.........

Wise men say only fools rush in - Pria bijaksana bilang hanya orang bodoh yang tergesa-gesa
But I can't help falling in love with you - Tapi aku tak bisa menahan untuk jatuh cinta padamu
Shall I stay, would it be a sin - kalau Aku diam saja, jadinya Aku salah juga......
If I can't help falling in love with you - Jika Aku tak bisa menahan untuk jatuh cinta padamu

Like a river flows surely to the sea - Seperti sungai mengalir yang selalu menuju lautan
Darling, so it goes - Sayang, biarlah terjadi
Some things are meant to be - Segala sesuatu sebagaimana mestinya

Take my hand, take my whole life too - Pegang tanganku, ambilah seluruh hidupku (wahaa... 4l4y)
For I can't help falling in love with you - Ketika aku tak bisa menahan untuk jatuh cinta padamu

Like a river flows surely to the sea - Seperti sungai yang menuju ke lautan
Darling, so it goes - Sayang, biarlah terjadi
Some things are meant to be - Segala sesuatu sebagaimana mestinya

Take my hand, take my whole life too - Pegang tanganku, ambillah seluruh hidupku (hihihi...ancen 4lay kalimat iki)
For I can't help falling in love with you - Karena Aku tak bisa menahan untuk jatuh cinta padamu
For I can't help falling in love with you
Karena Aku tak bisa menahan untuk jatuh cinta padamu




Selasa, 02 September 2014

Seneng lihat iklan Djarum 76 jin...... Pingin Eksis



Meskipun saya bukanlah perokok tapi melihat video iklan Djarum 76 terbaru ini buat Saya senang juga. Hanya ada dua kata untuk video ini. Cerdas dan kreatif. Mungkin benar yang dirasakan oleh pengusaha-pengusaha rokok di Republik Indonesia bahwa peraturan-peraturan tentang rokok terhadap industri penyumbang pajak yang besar tersebut semakin kesini semakin menyulitkan mereka. Dimulai dengan melarang memberi rokok kepada anak-anak kurang dari umur 18 (ini Saya sangat setuju) entah itu dia beli atas kemauan sendiri atau mungkin disuruh orang tuanya. Hehehe. Lalu Iklan yang ada di media massa dilarang menggunakan gambar yang ada rokoknya yang berarti iklan rokok tanpa adanya rokok yang ditampilkan, jual produk tanpa menampilkan produknya :p , cukup aneh tapi setuju juga deh. Terus ada peraturan nasional dan perda yang melarang merokok di tempat publik, perokok harus merokok di smoking area (Ini juga sangat setuju). Terus ada lagi peraturan terbaru saat ini yang menempelkan gambar seram serta peringatan merokok yang “memakan” 25% bidang bungkus rokok (ini juga Saya setuju) biar perokok mikir-mikir akibat rokok bagi dirinya dan lingkungannya. Berarti setuju semua dong? Memang iyaa. Horeeeee!!.



Karena peraturan-peraturan yang “aneh-aneh” tersebut pada industri ini mengakibatkan setiap produsen rokok mulai berfikir kreatif terhadap peluang bisnisnya. Salah satunya iklan yang saya sukai ini yang menceritakan bagaimana asal mula gambar orang yang sedang eksis di setiap bungkus rokok di Republik Indonesia ini.


Tersebutlah seorang pemuda setengah tua dengan wajah kucel sedang berjalan-jalan, di sebuah toko buah, dia menemukan dan menggosok lampu ajaib si jin. Jin keluar dan memberikan satu permintaan kepada orang tersebut. Si orang pingin terkenal dan fotonya eksis di seluruh Indonesia. Simsalabim si Jin pun mengabulkan. Bagaimana lucunya? Lihat sendiri deh tautan videonya dibawah ini. hohoho, selamat menonton ya.


Senin, 01 September 2014

Ilmu Baru Dunia Otomotif dari Blog-Blog Otomotif. Terimakasih :D



Sebagai seorang mahasiswa ilmu Akuntansi dan Ekonomi, ilmu otomotif meruapakan hal yang sangat baru bagi Saya dan mungkin teman-teman Saya yang lain. Padahal otomotif sendiri sangat dekat dengan kehidupan Saya. Saya sendiri mempunyai seorang paman yang sampai saat ini bekerja di dunia permesinan meskipun usianya sudah memasuki lanjut. Saya sebetulnya mau tidak mau juga harus bersentuhan dengan dunia otomotif ini karena Saya sudah mempunyai kendaraan pribadi yang wajib Saya rawat. Ada si Vega R (New vega-R tahun 2006), lalu ada lagi Megipret (New mega pro 2013), juga ada motor operasional kesukaan Bapak si Beat dua ekor (Honda Beat tahun 2010 dan 2013) belum lagi mobil-mobil milik bapak Saya macam si fredy (Honda Freed tahun 2012), si APV (Suzuki APV tahun 2006), dan mobil pribadi adik Saya Siska (Siska Dyah) yaitu si Atoz (Hyundai Atoz tahun 2000). Banyak yaa? Iya memang. Alhamdulilah bisa beli, tetapi memang sangat kebanyakan, jadinya mungkin nanti ada beberapa yang dilego. Beli barang memang mahal tapi merawat barang agar dapat digunakan dengan baik jauh lebih mahal bukan?

Ilmu adalah salah satu hal yang paling penting dalam mengarungi hidup ini, ilmu apapun itu. Oleh karena itu Saya sangat suka mempelajari ilmu yang dapat diaplikasikan langsung di hidup ini. Ketika sudah “dititipi” tunggangan itu, mau tidak mau Saya juga harus tahu sedikit-sedikit dan mengerti kondisi tunggangan Saya. Minimal Saya dapat merasakan keanehan apa dalam kondisi tunggangan Saya itu ketika “sakit” dan dapat memberikan hipotesis kemungkinan masalah pada parts tertentu, untuk bisa ngoprek sendiri secara langsung atau Do It Yourself katanya Ipan pertamax7 untuk kali ini saya hanya berani pada si Vega saja. Si Vega menjadi laboratorium sekaligus kelinci percobaan tangan-tangan Saya ini. Hehehe.


Paling penting ucapan terimakasih Saya yang tak terhingga Saya sampaikan kepada pengasuh blog-blog otomotif yang kebanyakan tergabung dalam sarekat Blog Jatimotoblog: Pak Haji Taufik di warung TMCBlog.com, Om Iwan di warung iwanbanaran.com, Ipan di warung Pertamax7.com, Pak Bons di Bonsaibiker.com, Om Yudi di YudiBatang.wordpress.com, Hilmi di warung MGLNblog.wordpress.Com (ane terpengaruh pasang kepet byson di megipret dari ente Bro, tenkyu :D) dan Om Azis di blog WarungDOHC.com. Karena share ilmu dari Om-Om ini selain juga di Klub Mega Pro chapter Kota Malang membuat saya mendapat ilmu baru yang bisa Saya manfaatkan dalam kehidupan Saya sehari-hari, minimal kepada tunggangan Saya sendiri laa.

Saya sangat merekomendasikan orang-orang yang awam otomotif macam Saya sendiri untuk membaca blog-blog diatas, minimal kita menjadi dapat memahami tunggangan kita sendiri Bro! Selain itu blog-blog otomotif diatas juga selalu mengupdate hal-hal baru mengenai dunia permotoran jadinya kita tidak kudet/kurang update. Sebelum produk baru motor muncul, biasanya blog-blog diatas selalu memberikan berita perkembangan produk yang akan muncul, renderan gambar parts yang akan muncul, dan spy shot pengetesan motor baru di jalan. Benar-benar oke pokoknya. Selain itu artikel-artikel yang paling penting adalah mengenai masalah yang mungkin terjadi pada motor kita dan cara ngopreknya sendiri. Di warungnya Ipan Pertamax7.com banyak artikel DIY (Do It Yourself) yang berisi cara-cara mengatasi masalah pada motor, mulai dari bocornya tangki motor sport, ganti bohlam sampai cara melem plastik dengan menggunakan abu campur lem kuat (alteco). Sedangkan di warungnya Om Aziz di WarungDOHC.com saya dapat melihat cara oprek karburator dan oprek-oprek bagian mesin, meskipun Saya sampai saat ini belum berani melakukannya, tapi ilmu ini tetap Saya simpan. Terimakasih Om :D. Di warungnya Hilmi di MGLNblog.wordpress.com ada apa? Banyak hal-hal kreatif dan racun-racun modif ditebar khususnya untuk new megapro, tunggangan sehari-hari kita kan sama-sama si megipret alias GL 150 RR.


Akhir kata lewat tulisan ini saya sangat berterimakasih kepada pengasuh blog-blog otomotif besar diatas atas share infromasi dan ilmunya. Semoga blog-blog tersebut terus hidup dan berkarya dalam independensi informasi dan semangat menge-share ilmunya. Terimakasih Om-Om sekalian.

Masha and the Bear si Film Rusia


Beberapa bulan ini ANTV sukses menjadi pelopor acara-acara TV anti mainstream. Setelah sebelumnya acara TV kebanyakan sinetron, diganti acara dangdut plus joget-joget, lalu ada lagi acara banyolan-banyolan aneh-aneh. ANTV sukses menarik perhatian pemirsanya dengan film anti mainstream macam film epik Mahabarata yang memang keren banget ceritanya khususnya pemainnya, yang paling menjadi favorit Saya tentu saja pemeran Dewi Madrim yang sayangnya harus take shoot sebentar saja di beberapa film awal karena harus mengikuti alur cerita ikut meninggal bersama Raja Pandu. Padahal cakep banget pemeran Dewi Madrim itu. Entah siapa namanya, hadeeeee. Lalu film kedua yang anti mainstream adalah sebuah film kartun dari Rusia. Film apalagi lagi kalau bukan Masha and the bear. 

Film Masha ini adalah film yang berkisah tentang persahabatan beruang mantan pemain sirkus dengan seorang anak kecil yang benar-benar imut. Beruangnya dipanggil Mischa yang dalam bahasa Rusia berarti beruang, sedangkan si anak kecil itu bernama Masha. Jika dilihat-lihat memang film ini bernuansa “sangat Rusia”. Beruang adalah binatang kebanggaan bagi penduduk Rusia meskipun lambang negara Rusia tidak menggunakan binatang ini, tetapi beruang dianggap sebagai salah satu simbol kebanggaan dari bangsa Rusia. Hal ini tidak terlalu mengherankan jika melihat letak geografis dataran Rusia yang memanjang sampai ke utara di wilayah artik tempat hidup beruang salju atau polar bear. Jangan lupakan pada jaman Rusia dahulu yang masih bernama Uni Soviet sebutan bagi negara ini selain negara “tirai besi” adalah negara “beruang merah”. Beruang lagi beruang lagi kan.

Ketika melihat bentuk fisik si beruang dalam film ini, Saya jadi teringat dengan salah satu sekretaris jendral komunis di masa Uni Soviet dahulu. Namanya adalah Om Brezhnev (Leonid Brezhnev). Bentuk fisik yang paling mirip adalah alis mata si beruang yang benar-benar mirip dengan alis mata om Breznev ini. alis mata Om Brezhnev bentuknya tebal mirip ulat bulu (maaf ya Om emang bentuk e ngunu :p) persis sama dengan alis mata si beruang.

Lalu  si Masha. Wajahnya memang benar-benar orang Rusia dengan mata hijau-hitam dengan rambut pirang dan kulit putih bersih, namun biasanya ada sedikit bintik-bintik merah di sekitar pipi dan dahinya. Wajah Masha ini mengingatkan saya pada salah satu petenis kebanggaan Rusia, namanya Mbak Sharapova (Maria Sharapova). Mungkinkah Masha dibuat berdasarkan gambaran fisik Mbak Sharapova ketika kecil? Mungkin saja. Namanya pun hampir-hampir mirip. Lihat saja MASHA sama dengan MAria SHArapova. Nah benar kan. Hehehe. Pakaian Masha yang imut ini pun mencerminkan budaya Rusia, pakaian sehari-hari Masha adalah pakaian lengan panjang dengan rok terusan ditambah dengan penutup kepala yang mirip dengan jilbab di budaya kita, di Rusia kain penutup kepala seperti itu disebut sebagai Babuska. Jadi ingat Babuska Lady dalam kisah John F. Kennedy. Hiii serem kisahnya.

Oke kembali lagi ke Film Masha and the Bear. Film ini Saya rasa berhasil mengangkat dan mengenalkan budaya Rusia di indonesia, keberhasilannya sama seperti film Upin dan Ipin yang sukses juga mengenalkan budaya melayu (khususnya Malaysia) di Indonesia. Tokoh-tokoh tenar macam P. Ramlee dan Azis Satar yang merupakan pemain film legendaris asal Malaysia penah muncul juga dalam serial ini. Padahal Saya sendiri baru tertarik melihat potongan-potongan film P.Ramlee gara-gara Ahmad Dhani membawakan lagi lagu “madu tiga” yang asyik-aneh itu :D.

Di film Masha and the Bear pun selain budaya dari Rusia yang ditampilkan dan dicoba “diangkat”. Lagu-lagu dari Rusia pun seringkali disajikan dalam film ini. Saya belum tahu apakah film Masha and the Bear yang menceritakan tentang liburan si beruang (Mischa) dengan kereta api yang harus gagal karena “repotnya” si Masha dalam mempersiapakan segala sesuatunya pernah ditayangkan di ANTV? Tapi di youtube ada kok, coba nanti cari sendiri ya. Judulnya gak tahu soalnya pakai bahasa Rusia. Hehehe. Disitu ada “lagu wajib” milik Rusia yang berjudul “Farewell of Slavinka”. Farewell of Slavinka adalah lagu wajib Rusia yang dimainkan pada jaman perang dunia kedua dahulu kala (gegeran antara Om Stalin dan Om Hitler) untuk mengantarkan para pejuang ke medan pertempuran. Lagu ini sangat patriotik dan nadanya mudah diingat, karena itu ketika lagu ini dimainkan oleh teman-teman Masha (si Kambing, si babi, dan si anjing) untuk mengantarkan Masha dan beruang yang akan liburan dengan menggunakan kereta api saya pun langsung mengenalinya.


Kalau nanti film Masha and the Bear terus eksis, saya tidak kaget jika tiba-tiba nanti (mungkin) muncul anak laki-laki dengan rambut pirang jabrik, muka putih bersih agak berbintik kemerah-merahan  dengan mata agak sipit dengan nama ASHA yang (mungkin lagi) menjadi tandem dari Masha. Gambaran siapakah itu? Tentu saja si Andrey Arshavin pemain bola terkenal asal Rusia. Hehee. Mungkin loo.

nb gambar: 4.bp.blogspot.com, fansshare.com, Russiapedia.com

Jumat, 15 Agustus 2014

Catatan Kisah: Sepatu New Balance Buatan Vietnam


Kemarin dulu, Saya diberi sepatu oleh Bapak untuk mengganti sepatu putih kesayangan Saya bermerek Filativa yang sudah uzur tapi semakin nyaman dipakai jalan-jalan. Sepatu penggantinya berjenis sepatu olahraga dengan merek New Balance (Wihii...... apanya power balance yaa).

Sepatu ini diberi oleh kantor Bapak untuk digunakan olahraga setiap Jumat, nah pas itu Bapak juga sudah beli sepatu Reebook pilihannya sendiri. Jadinya Saya yang ketiban durian runtuh, ujug-ujug gak ada hujan gak ada angin dapat sepatu olahraga baru. Alhamdulilah toh. Pertama-tama dilihat adalah mereknya yang kurang familiar di masyarakat. Atau Saya saja ndeso sehingga  jarang dengar sepatu merek New Balance ini, kalau Nike atau Reebook itu kan familiar atau merek Puma kan sedikit-sedikit tahu. But What’s New Balance?

Liat-liat di internet ternyata merek sepatu ini berasal dari Boston dan termasuk jenis sepatu olahraga khususnya untuk atletik. Sip-sip, enak buat lari-lari dong (jadi ingat Boston Marathon). Kata wikipedia bahasa inggris, merek sepatu ini juga menyeponsori klub olahraga Meulbourne di Australia sana. Wah-wah mungkin merek sepatu ini lumayan tenar di Amerika dan Australia, tak tahu juga Saya. Dan katanya dalam sepatu New Balance ini si produsen akan membentuk budaya baru dan murni yang dinamakan dengan budaya kaum muda. Wihhiiii berarti teman Saya si Anton (Anton Widyanto) gak boleh pake sepatu ini dong, kan bukan termasuk youth dia. Hwkwwkwk.

Dilihat-lihat di dalam sepatu ada tulisan fabrique in Vietnam. Hebat, sepatu ini ternyata buatan negeri marga nguyen tapi sayangnya agak kasar finishingnya apalagi jahitan di sisi-sisi atas sampai kelihatan busanya. Namun  secara keseluruhan masih keren kok dengan warna biru metalik dicampur dengan abu-abu. Solnya juga tebel dan keset ketika menapak, yah pokoknya bagus dan nyaman kalau dipakai. Dikasih lagi, Alhamduliah banget jadinya.


Tapi sepatu ini termasuk jarang Saya pakai, dulu pernah sekali atau dua kali Saya pakai buat jalan-jalan sehabis itu dicuci, terus dimasukkan ke kardus lalu disimpan sampai sekarang. Kalau buat jalan-jalan atau main-main, Saya masih senang dengan sepatu lama Saya si Filativa putih yang nyaman meskipun sudah berumur 4 tahunan. Sepatu sepantaran dengan Filativa putih adalah Filativa hitam-putih punya Siska (Siska Dyah) adik Saya yang sudah dibuang, Siska sendiri juga kemproh memakainya sehingga sepatunya tidak awet. Salah sendiri dong bukan salah sepatunya. Tapi kalau Saya mau jalan-jalan touring atau main-main yang agak jauh dengan motor, Saya selalu memakai sepatu kulit hitam tampang koboy tanpa tali-temali. Untuk sepatu ini nantilah Saya buat artikel sendiri. Pokoknya kereeen deh, sampai-sampai kalau Saya ke daerah Si Eneng Fita yang masih ijo royo-royo dengan memakai sepatu koboy ini, berasa seperti juragan sapi yang untung gede karena menjual sebagian besar sapi-sapinya. Haha 4l4Y!!.
Always tune @ bobbyykzir.blogspot.com J