Prolog:
Memasuki bulan puasa yang sangat
panjang ini akhirnya berteman kembali dengan buku-buku dan membuat artikel yang
dipublish kembali ke blog yang sudah lama kosong. Artikel banyak dari kemarin,
tetapi belum dipublish karena sibuk sekali waktu kemarin-kemarin. Pinginnya sih
untuk come-back publish artikel yang pertama adalah artikel ‘Do It Yourself “Kuras
Tangki Bensin New Mega Pro” gara-gara si Samid yang interest masalah ini waktu saya dan teman-teman berkumpul, namun
apa daya artikel tersebut ketlisut (bukan
hilang loo) meninggalkan foto-fotonya saja, artikel perlu dicari dan memakan
waktu juga. Akhirnya ilham itu datang juga ketika penjelasan saya mengenai
kata-kata “nabi” di debat oleh Eva teman saya lewat BBM. Eva mendebat kenapa
saya menggunakan kata nabi untuk seorang tokoh bernama Karl Marx. Menurut Eva,
nabi ya nabi! seorang pembawa wahyu keagamaan yang ilmunya berasal dari langit.
Meskipun saya menjelaskan bahwa karl Marx memang dapat dianggap nabi oleh
pengikut-pengikutnya atau kaum komunis. Kata nabi saya perluas bukan hanya
seorang tokoh yang membawa informasi dari langit atau dari Tuhan atau dapat
juga disebut ke-wahyu-an, namun lebih luas lagi, Nabi dipandang sebagai orang
yang dapat mempengaruhi orang per orang, masyarakat per masyarakat dengan
pendapat dan pikirannya. Nabi menurut saya bukan hanya orang yang membawa pesan
dari langit (saja) melainkan semua pembawa pesan/informasi yang pengaruhnya
sangat luas di masyarakat. Perdebatan itupun akhirnya berakhir dengan kata-kata
“aku ngelu Bob (Aku pusing Bob)..........” Tetapi obrolan itu akhirnya membuat
saya mendapat ilham untuk menuliskan artikel
dengan judul diatas. Mengenai pemahaman saya tentang filsafat, kewahyuan
dan ilmu pengetahuan. Selamat membaca.