Sabtu, 19 September 2015

Jurnal Ilmiah Publish

ANALISA RASIO UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH NOMOR 06/PER/M.KUKM/2006
(Studi Kasus pada Kopkar Mapan Sejahtera di Malang)

Oleh:
Bobby Rizky Irawan

Dosen Pembimbing:
Akie Rusaktiva Rustam, SE., MSA., Ak.

Abstraksi

Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai kinerja keuangan Koperasi Primer Karyawan (Kopkar) Mapan Sejahtera PT. PLN APP Malang di Malang-Jawa Timur dengan kriteria berpedoman pada Peraturan Menteri Koperasi dan UKM No. 06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang “Kriteria Penilaian Koperasi berprestasi” yang menilai aspek produktifitas koperasi dari segi keuangan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif-deskriptif bersumber dari laporan keuangan periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 ditinjau dari 9 (sembilan) rasio, antara lain (1) rasio lancar, (2) rasio total hutang terhadap aset, (3) rasio total hutang terhadap modal, (4) rasio net profit margin, (5) rasio transaksi anggota terhadap transaksi koperasi, (6) rasio return of asset, (7) rasio asset turn over, (8) rasio rentabilitas modal sendiri, dan (9) rasio perputaran piutang. Hasil penelitian ini menggambarkan kinerja keuangan Kopkar Mapan Sejahtera dinilai (1) ‘baik/sehat’ untuk rasio lancar dan rasio transaksi anggota (2) ‘kurang baik’ untuk rasio total hutang dengan aset dan total hutang dengan modal (3) ‘tidak sehat’ untuk rasio net profit margin, return of asset, asset turn over, dan nilai (4) ‘buruk’ untuk rasio perputaran piutang. Hal tersebut mengindikasikan Kopkar Mapan Sejahtera dapat menanggung hutang yang dimilikinya, namun koperasi ini masih harus menurunkan biaya operasional bisnis sekaligus meningkatkan pendapatan bruto agar kinerja keuangannya semakin membaik.
 
Kata Kunci: Analisa Rasio, Kinerja Keuangan Koperasi


Sabtu, 01 Agustus 2015

Islam Nusantara; Berbahaya bagi Kesatuan umat di masa Mendatang


sumber gambar "kotak-kotak": www.bertutur.com
dengan edit dari Microsoft Paint

Oleh: Bobby Rizky Irawan

Beberapa  minggu ataupun beberapa bulan ini sedang ramai dibicarakan isyu mengenai Islam Nusantara. Islam Nusantara dipandang sebagai perubahan wajah islam dengan corak budaya nusantara dengan masyarakat yang heterogen seperti Indonesia. Islam Nusantara dipandang sebagai konsep yang berbeda dengan  islam “Arab” seperti yang terlihat pada wajah-wajah ke-islam-an di timur tengah yang selalu bercekcok. Islam Nusantara dianggap sebagai jalan “Islam yang terbaik” karena dapat mengakomodasi segala ke-warna-warni-an bangsa Indonesia namun tetap padu dan sangat jarang terjadi konflik; khususnya keagamaan.

Selasa, 14 Juli 2015

Kenapa Marxisme masih diminati? Dan Analisis generasi Young Punk


Puasa harusnya produktif! Itulah idealnya, namun ternyata puasa yang hari-hari terakhir ramadhan tahun 2015 dimana persediaan lemak sebagai cadangan makanan di daging tubuh semakin menipis membuat produktifitas menurun drastis, khususnya dalam bidang pemikiran dan tulis menulis seperti ini. Tenaga yang tersisa lebih diprioritaskan untuk kegiatan lain.
Sebelumnya ingat sebuah janji untuk sekedar menulis tentang teman-teman kelas CB di blog yang sederhana ini, sebagai pengingat kawan-kawan yang sudah berubah menjadi saudara tesebut kepada Eva. Iya deh nanti saya coba tulis, tapi temanya apa ya? Yang sesuai dengan minat saya di bidang ilmu sosial, ekonomi, filsafat, dan ilmu teman-temannya itu. Cerita tentang perjalanan dan dolen-dolen kita waktu kuliah? Ah tema tentang  nostalgia dan romantisme masa lalu itu kurang seru sepertinya.
Lama berselang akhirnya tema tulisan itu datang ketika ada acara buka bersama dengan kawan-kawan dan bertemu kembali dengan  Bu Pipit. Bu Pipit putri seorang dosen saya, Islamisme oriented  ketika masa kuliahnya sampai sekarang. Partner yang baik untuk diskusi sekadar membahas masalah Marxisme dan ke-islaman. Sekarang sudah menjadi ibu dari seorang putra yang manis. Setelah buber, mendekati saya sambil menggendong putranya. “Bob, PKI bangkit lagi di kampus-kampus ya?” Melongo sejenak. “Masak Bu Pipit? Tau darimana?” Singkat kata, ternyata Bu Pipit baru saja menghadiri sebuah acara di lingkungan kampus (sebuah kampus diluar kampus UB menurut Bu Pipit) dan ternyata ada beberapa narasumber (atau peserta?) yang mengungkit-ungkit lagi tema sosialisme dari Mbah Marx (Karl Marx). Dan tentunya dengan penjelasan disertai dengan semangat yang menggebu-gebu (menurut Bu Pipit), dan tentunya siapa lagi yang harus diberitahu ‘berita penting’ ini oleh Bu Pipit selain saya. Okelah.

Minggu, 21 Juni 2015

Beda Paradigma antara Filsafat, Ilmu Pengetahuan, dan Kewahyuan



Prolog:

Memasuki bulan puasa yang sangat panjang ini akhirnya berteman kembali dengan buku-buku dan membuat artikel yang dipublish kembali ke blog yang sudah lama kosong. Artikel banyak dari kemarin, tetapi belum dipublish karena sibuk sekali waktu kemarin-kemarin. Pinginnya sih untuk come-back publish artikel yang pertama adalah artikel ‘Do It Yourself “Kuras Tangki Bensin New Mega Pro” gara-gara si Samid yang interest masalah ini waktu saya dan teman-teman berkumpul, namun apa daya artikel tersebut ketlisut (bukan hilang loo) meninggalkan foto-fotonya saja, artikel perlu dicari dan memakan waktu juga. Akhirnya ilham itu datang juga ketika penjelasan saya mengenai kata-kata “nabi” di debat oleh Eva teman saya lewat BBM. Eva mendebat kenapa saya menggunakan kata nabi untuk seorang tokoh bernama Karl Marx. Menurut Eva, nabi ya nabi! seorang pembawa wahyu keagamaan yang ilmunya berasal dari langit. Meskipun saya menjelaskan bahwa karl Marx memang dapat dianggap nabi oleh pengikut-pengikutnya atau kaum komunis. Kata nabi saya perluas bukan hanya seorang tokoh yang membawa informasi dari langit atau dari Tuhan atau dapat juga disebut ke-wahyu-an, namun lebih luas lagi, Nabi dipandang sebagai orang yang dapat mempengaruhi orang per orang, masyarakat per masyarakat dengan pendapat dan pikirannya. Nabi menurut saya bukan hanya orang yang membawa pesan dari langit (saja) melainkan semua pembawa pesan/informasi yang pengaruhnya sangat luas di masyarakat. Perdebatan itupun akhirnya berakhir dengan kata-kata “aku ngelu Bob (Aku pusing Bob)..........” Tetapi obrolan itu akhirnya membuat saya mendapat ilham untuk menuliskan artikel  dengan judul diatas. Mengenai pemahaman saya tentang filsafat, kewahyuan dan ilmu pengetahuan. Selamat membaca.

Minggu, 22 Februari 2015

PANTA RHEI




Menarik menilik ucapan seorang Heraklius yang juga digunakan oleh Tatiana Lukman (putri dari M.H  Lukman) untuk memberi judul pada bukunya (sejarah + otobiografi). Panta Rhei. Berarti terus mengalir.

 Memang hidup akan selalu mengalir seperti air, analogi yang sering digunakan, sangat umum untuk menggambarkan hidup. Seperti air yang mengalir. Meskipun terkadang memang lebih mudah untuk mengatakannya bahkan meng-analogi-kan-nya dibandingkan dengan men-jalan-kan-nya.

Guru besar kehidupan, sang Budha dan Zen (salah satu aliran dalam agama Budha) lebih menyukai mendekati hidup sebagai ketidak-tetapan, segala sesuatunya terus berjalan, suka-duka dilihat sebagai hal yang sama, keduanya akan dirasakan, keduanya pun akan terus berlalu. Jika dirasakan sama pulalah hal tersebut, sama-sama mengalir, suatu ketika akan bertemu namun jangan terkejut bila suatu ketika akan berlalu juga. Saya pribadi adalah umat Muhammad (Islam), namun Saya menggemari ‘pelajaran-pelajaran tambahan’ ini karena saya merasa ilmu akan terus berkembang, sebab itulah saya juga sangat menggemari buku-buku Budha, buku Mahabaratha (kisah-kisah kepahlawanan dari Hindu), dan tak jarang injil yang berisi kisah hidup Nabi Isa (Yesus Kristus ) pun saya ‘lahap’ di waktu-waktu senggang saya. Kenyang-kenyang deh.

Selasa, 17 Februari 2015

Please HELP Polri AND SAVE KPK Mr. Number One




Kecewa, hal itulah satu-satunya yang saya rasakan melihat perkembangan politik dan hukum di Indonesia akhir-akhir ini. Saya sebetulnya bukanlah salah seorang yang berperan ataupun dapat berperan untuk ‘dem-dem i’ (mendinginkan) persoalan politik dan hukum yang sedang terjadi, saya adalah salah seorang warga biasa, salah seorang yang menginginkan kemajuan yang berarti untuk melesatkan rangking korupsi Indonesia yang berada pada tingkat nadir yang menghawatirkan. Untuk sekedar mengatakan kepada dunia bahwa korupsi di Indonesia bisa dilenyapkan (dan memang harus dilenyapkan) sehingga kita semua dapat mengangkat dagu kita dan berkata kepada dunia bahwa ‘duri dalam daging’ yang bahkan berhasil merobohkan multinasional company jaman baheula semacam VOC itu sudah kita berantas. Ketika penegakan hukum yang sebenar-benarnya harus ditegakkan menjadi salah satu alat politik yang terkesan saling menjatuhkan. 

Kamis, 04 Desember 2014

KISMI: Mbak Kunti di Pohon Kamboja Keramat

Oei Hui Lan

Artikel KISMI yang terbit setiap hari Kamis malam jumat ^^ let's begin.....

Di kampung saya dahulu ada pohon tua yang dikeramatkan. Menurut mbah saya, pohon itu (mungkin jenisnya pohon kamboja/sembujo) adalah tempat bersemayam dayangan (makhluk halus penjaga) kampung sehingga pada jaman dahulu dibawah pohon sering diberi sesajen ketika ada acara-acara besar, menurut mbah saya juga dayangan nya berbentuk seorang pria yang menaiki kuda. Pada jaman itu (60-70an) di suasana kampung yang gelap pada malam-malam tertentu sering terdengar suara kaki dan ringkikan kuda di sekitar jalan-jalan kampung dan berakhir di pohon kamboja.