Beberapa bulan
ini ANTV sukses menjadi pelopor acara-acara TV anti mainstream. Setelah
sebelumnya acara TV kebanyakan sinetron, diganti acara dangdut plus
joget-joget, lalu ada lagi acara banyolan-banyolan aneh-aneh. ANTV sukses
menarik perhatian pemirsanya dengan film anti mainstream macam film epik
Mahabarata yang memang keren banget ceritanya khususnya pemainnya, yang paling
menjadi favorit Saya tentu saja pemeran Dewi Madrim yang sayangnya harus take shoot
sebentar saja di beberapa film awal karena harus mengikuti alur cerita ikut
meninggal bersama Raja Pandu. Padahal cakep banget pemeran Dewi Madrim itu.
Entah siapa namanya, hadeeeee. Lalu film kedua yang anti mainstream adalah
sebuah film kartun dari Rusia. Film apalagi lagi kalau bukan Masha and the
bear.
Film Masha ini
adalah film yang berkisah tentang persahabatan beruang mantan pemain sirkus
dengan seorang anak kecil yang benar-benar imut. Beruangnya dipanggil Mischa
yang dalam bahasa Rusia berarti beruang, sedangkan si anak kecil itu bernama
Masha. Jika dilihat-lihat memang film ini bernuansa “sangat Rusia”. Beruang
adalah binatang kebanggaan bagi penduduk Rusia meskipun lambang negara Rusia
tidak menggunakan binatang ini, tetapi beruang dianggap sebagai salah satu
simbol kebanggaan dari bangsa Rusia. Hal ini tidak terlalu mengherankan jika
melihat letak geografis dataran Rusia yang memanjang sampai ke utara di wilayah
artik tempat hidup beruang salju atau polar bear. Jangan lupakan pada jaman
Rusia dahulu yang masih bernama Uni Soviet sebutan bagi negara ini selain
negara “tirai besi” adalah negara “beruang merah”. Beruang lagi beruang lagi
kan.
Ketika melihat
bentuk fisik si beruang dalam film ini, Saya jadi teringat dengan salah satu
sekretaris jendral komunis di masa Uni Soviet dahulu. Namanya adalah Om
Brezhnev (Leonid Brezhnev). Bentuk fisik yang paling mirip adalah alis mata si
beruang yang benar-benar mirip dengan alis mata om Breznev ini. alis mata Om
Brezhnev bentuknya tebal mirip ulat bulu (maaf ya Om emang bentuk e ngunu :p)
persis sama dengan alis mata si beruang.
Lalu si Masha. Wajahnya memang benar-benar orang
Rusia dengan mata hijau-hitam dengan rambut pirang dan kulit putih bersih, namun biasanya
ada sedikit bintik-bintik merah di sekitar pipi dan dahinya. Wajah Masha ini
mengingatkan saya pada salah satu petenis kebanggaan Rusia, namanya Mbak
Sharapova (Maria Sharapova). Mungkinkah Masha dibuat berdasarkan gambaran fisik
Mbak Sharapova ketika kecil? Mungkin saja. Namanya pun hampir-hampir mirip. Lihat
saja MASHA sama dengan MAria SHArapova. Nah benar kan. Hehehe. Pakaian Masha
yang imut ini pun mencerminkan budaya Rusia, pakaian sehari-hari Masha adalah
pakaian lengan panjang dengan rok terusan ditambah dengan penutup kepala yang
mirip dengan jilbab di budaya kita, di Rusia kain penutup kepala seperti itu
disebut sebagai Babuska. Jadi ingat Babuska Lady dalam kisah John F. Kennedy.
Hiii serem kisahnya.
Oke kembali lagi
ke Film Masha and the Bear. Film ini Saya rasa berhasil mengangkat dan
mengenalkan budaya Rusia di indonesia, keberhasilannya sama seperti film Upin
dan Ipin yang sukses juga mengenalkan budaya melayu (khususnya Malaysia) di
Indonesia. Tokoh-tokoh tenar macam P. Ramlee dan Azis Satar yang merupakan
pemain film legendaris asal Malaysia penah muncul juga dalam serial ini.
Padahal Saya sendiri baru tertarik melihat potongan-potongan film P.Ramlee
gara-gara Ahmad Dhani membawakan lagi lagu “madu tiga” yang asyik-aneh itu :D.
Di film Masha
and the Bear pun selain budaya dari Rusia yang ditampilkan dan dicoba
“diangkat”. Lagu-lagu dari Rusia pun seringkali disajikan dalam film ini. Saya
belum tahu apakah film Masha and the Bear yang menceritakan tentang liburan si
beruang (Mischa) dengan kereta api yang harus gagal karena “repotnya” si Masha
dalam mempersiapakan segala sesuatunya pernah ditayangkan di ANTV? Tapi di
youtube ada kok, coba nanti cari sendiri ya. Judulnya gak tahu soalnya pakai bahasa Rusia. Hehehe. Disitu ada
“lagu wajib” milik Rusia yang berjudul “Farewell of Slavinka”. Farewell of
Slavinka adalah lagu wajib Rusia yang dimainkan pada jaman perang dunia kedua
dahulu kala (gegeran antara Om Stalin dan Om Hitler) untuk mengantarkan para pejuang
ke medan pertempuran. Lagu ini sangat patriotik dan nadanya mudah diingat,
karena itu ketika lagu ini dimainkan oleh teman-teman Masha (si Kambing, si
babi, dan si anjing) untuk mengantarkan Masha dan beruang yang akan liburan
dengan menggunakan kereta api saya pun langsung mengenalinya.
Kalau nanti film
Masha and the Bear terus eksis, saya tidak kaget jika tiba-tiba nanti (mungkin)
muncul anak laki-laki dengan rambut pirang jabrik, muka putih bersih agak
berbintik kemerah-merahan dengan mata
agak sipit dengan nama ASHA yang (mungkin lagi) menjadi tandem dari Masha.
Gambaran siapakah itu? Tentu saja si Andrey Arshavin pemain bola terkenal asal
Rusia. Hehee. Mungkin loo.
nb gambar: 4.bp.blogspot.com, fansshare.com, Russiapedia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar