Jumat, 15 Agustus 2014

Catatan Kisah: Sepatu New Balance Buatan Vietnam


Kemarin dulu, Saya diberi sepatu oleh Bapak untuk mengganti sepatu putih kesayangan Saya bermerek Filativa yang sudah uzur tapi semakin nyaman dipakai jalan-jalan. Sepatu penggantinya berjenis sepatu olahraga dengan merek New Balance (Wihii...... apanya power balance yaa).

Sepatu ini diberi oleh kantor Bapak untuk digunakan olahraga setiap Jumat, nah pas itu Bapak juga sudah beli sepatu Reebook pilihannya sendiri. Jadinya Saya yang ketiban durian runtuh, ujug-ujug gak ada hujan gak ada angin dapat sepatu olahraga baru. Alhamdulilah toh. Pertama-tama dilihat adalah mereknya yang kurang familiar di masyarakat. Atau Saya saja ndeso sehingga  jarang dengar sepatu merek New Balance ini, kalau Nike atau Reebook itu kan familiar atau merek Puma kan sedikit-sedikit tahu. But What’s New Balance?

Liat-liat di internet ternyata merek sepatu ini berasal dari Boston dan termasuk jenis sepatu olahraga khususnya untuk atletik. Sip-sip, enak buat lari-lari dong (jadi ingat Boston Marathon). Kata wikipedia bahasa inggris, merek sepatu ini juga menyeponsori klub olahraga Meulbourne di Australia sana. Wah-wah mungkin merek sepatu ini lumayan tenar di Amerika dan Australia, tak tahu juga Saya. Dan katanya dalam sepatu New Balance ini si produsen akan membentuk budaya baru dan murni yang dinamakan dengan budaya kaum muda. Wihhiiii berarti teman Saya si Anton (Anton Widyanto) gak boleh pake sepatu ini dong, kan bukan termasuk youth dia. Hwkwwkwk.

Dilihat-lihat di dalam sepatu ada tulisan fabrique in Vietnam. Hebat, sepatu ini ternyata buatan negeri marga nguyen tapi sayangnya agak kasar finishingnya apalagi jahitan di sisi-sisi atas sampai kelihatan busanya. Namun  secara keseluruhan masih keren kok dengan warna biru metalik dicampur dengan abu-abu. Solnya juga tebel dan keset ketika menapak, yah pokoknya bagus dan nyaman kalau dipakai. Dikasih lagi, Alhamduliah banget jadinya.


Tapi sepatu ini termasuk jarang Saya pakai, dulu pernah sekali atau dua kali Saya pakai buat jalan-jalan sehabis itu dicuci, terus dimasukkan ke kardus lalu disimpan sampai sekarang. Kalau buat jalan-jalan atau main-main, Saya masih senang dengan sepatu lama Saya si Filativa putih yang nyaman meskipun sudah berumur 4 tahunan. Sepatu sepantaran dengan Filativa putih adalah Filativa hitam-putih punya Siska (Siska Dyah) adik Saya yang sudah dibuang, Siska sendiri juga kemproh memakainya sehingga sepatunya tidak awet. Salah sendiri dong bukan salah sepatunya. Tapi kalau Saya mau jalan-jalan touring atau main-main yang agak jauh dengan motor, Saya selalu memakai sepatu kulit hitam tampang koboy tanpa tali-temali. Untuk sepatu ini nantilah Saya buat artikel sendiri. Pokoknya kereeen deh, sampai-sampai kalau Saya ke daerah Si Eneng Fita yang masih ijo royo-royo dengan memakai sepatu koboy ini, berasa seperti juragan sapi yang untung gede karena menjual sebagian besar sapi-sapinya. Haha 4l4Y!!.
Always tune @ bobbyykzir.blogspot.com J

Humaniora: Kangen dengan Lawakan Jadul


Asmuni dengan pakaian khas pembantu rumah tangga dengan menggunakan kopiah beludru hitam dan serbet makan yang diselempangkan di pundaknya, melap dan bersih-bersih meja-kursi. Mulutnya terus berkata-kata.

“Susah jadi pembantu, kerjaaa terus. Apalagi punya majikan kayak pak Tarzan. Pelitnya minta ampun. Bayaran diirit-irit, buat beli rumah saja gak bisa”

Penonton tertawa kecil. Tarzan dengan gaya orang kaya masuk ke panggung. Berdiri saja melihat Asmuni yang terus membersihkan meja-kursi sembari mengomel-ngomel kepada majikannya. Penonton tertawa melihat Asmuni yang “pura-pura” tidak mengetahui kedatangan majikannya. Mulutnya terus mengomel-ngomel kepada majikan yang kini berdiri di belakangnya dengan wajah dibuat semarah mungkin.

“Asmuniii........!!!”

“Eh..Ada Pak Tarzan”

Penonton tertawa terbahak-bahak.

Itulah prolog atau pembuka dalam salah satu adegan lawak Srimulat. Srimulat sering menggunakan adegan pembuka dengan menjadikan satu atau dua orang pelawaknya sebagai pembantu rumah tangga. Konon, menjadi tokoh pertama yang akan membuka adegan selanjutnya adalah hal yang sulit, tokoh itu dituntut untuk menggambarkan keadaan yang terjadi secara umum kepada penonton dan tak lupa memancing gelak tawanya.

Seiring waktu lawakan-lawakan cerdas dan sederhana semacam Srimulat yang menceritakan perkara disekitar rumah tangga atau lingkungan semakin langka saja. Pelawak-pelawak baru yang banyak ditampilkan di televisi-televisi pada dewasa ini (dasawarsa 2010an). Meskipun tidak semuanya, tetapi  kebanyakan berkutat pada lawakan yang sarkastis, mengata-ngatai orang lain, mengejek dan tak jarang memaki. Lawakan yang kasar dan sarkastis itu sering juga memasuki ranah-ranah pribadi seseorang yang sifatnya privasi. Menurut Saya pribadi, kuranglah elok  jika lawakan yang seharusnya menjadi hiburan yang menyegarkan pikiran itu menggunakan ranah pribadi tokoh-tokoh yang berperan di dalam lawakannya untuk dijadikan sebuah “bahan” dan parahnya hal seperti diatas disiarkan untuk konsumsi publik tak jarang juga disiarkan secara langsung/live sehingga tidak ada filter dengan pemotongan adegan atau pemotongan suara. Ironis ketika Kita tertawa terbahak-bahak akan tetapi di sisi lain ada juga orang yang sedang merasa terhinakan.

Kangen juga Saya mendengar dan melihat lawakan-lawakan segar yang berasal dari kehidupan sehari-hari yang terkadang remeh-temeh itu. Guyonan antara majikan dengan pembantu, guyonan antara anggota keluarga yang ribut karena perebutan warisan atau sang ayah menikah lagi, dan guyonan antara orang-orang yang sedang mencari kerja tetapi akhirnya ketipu. Simple namun lucu dan menghibur. Tanpa menyakiti perasaan orang lain dan tanpa adanya caci-maki di dalam dialognya. Saya tidak perlu melihat lawakan-lawakan yang diklaim spontan tanpa skrip namun kata-kata yang meluncur bukanlah lawakan yang cerdas melainkan kata-kata yang menjurus kepada hinaan. Saya juga tidak perlu melihat acara lawakan yang banyak sekali memberikan hadiah, karena yang Saya cari bukan itu. Yang Saya cari ketika menonton acara lawak adalah menertawakan tingkah laku pelawak yang memerankan seorang tokoh, selain itu juga menertawakan fragmen-fragmen  hidup yang memang jika Kita telaah kembali ternyata sangat lucu dan menghibur.

Fragmen lawak Kartolo CS asal Surabaya:
Sokran bertemu Kartolo dan Sapari ketika berjalan. Dalam cerita Kartolo dan Sapari baru saja berhenti bekerja dan akan mencari pekerjaan baru ketika bertemu Sokran.

“Mau kemana kalian berdua?” tanya Sokran.

“Mau cari kerja, ada pekerjaan?”

“Ada pekerjaan mengecat dengan gaji besar”

“Iyah deh mau,  mau ngecat dimana?”

“Mari ikut mengecat es batu/es balok”



Hahaha. Kangen juga kan lawakan seperti ini.

sumber gambar:tipsberonline.blogspot.com

Akuntansi Marxistme, Paradigma Kritis Politik-Ekonomi


Di jurusan Akuntansi FEB UB (Universitas Brawijaya) yang menggunakan pola pikir pendekatan ilmu Ekonomi dengan metode multiparadigma, pendekatan ekonomi tidak hanya dilihat dari segi bisnis dan tekniknya, melainkan juga dapat didekati dengan ilmu lain. Tidak salah multiparadigma ini telah melahirkan anak-anak Akuntansi dengan pendekatan-pendekatan yang terkadang tidak umum (atau aneh-aneh ?); Akuntansi dalam proses resepsi pernikahan, Akuntansi dengan ideologi Pancasila, Akuntansi dengan pendekatan pemikiran agama. adalah salah satu contoh ilmu-ilmu peranakan yang lahir dari jurusan ini. Jurusan Akuntansi FEB UB tidak pernah menghalangi pemikiran-pemikiran baru yang segar terkait dengan Akuntansi. Contohnya saja ketika Mahasiswa, Saya yang saat itu tergila-gila dengan Karl Marx dan ideologi Marxistmenya, langsung membuat judul makalah untuk tugas Saya “Akuntansi Marxistme” dengan tambahan sub-judul ”Paradigma Kritis Politik-Ekonomi”. Benar-benar wahhh!! judulnya.

 Sama seperti judulnya, Akuntansi Marxistme dalam pemikiran Saya yang mengembara, Saya jadikan sebagai peran “antagonis” yang bersebrangan dengan musuh besarnya yakni Akuntansi “murni” yang merupakan anak dari ideologi  Kapitalisme. Dalam pengembaraan pikiran Saya ketika itu, Saya umpamakan Indonesia yang menggunakan dasar Marxistme sebagai ideologi utamanya. Dengan menggunakan dasar Marxistme sebagai ideologi utama, maka tidak ada kepemilikan pribadi dan kepemilikan swasta. Maka tidak ada lagi Aset milik Swasta, semua milik Republik Rakyat Indonesia (Nama yang Saya berikan kepada Indonesia di makalah Saya).

Persamaan dasar pencatatan Akuntansi yakni; ASET=KEWAJIBAN+EKUITAS masih saya gunakan sebagai dasar pencatatan Akuntansi Marxistme Saya. Karena dilihat dari persamaan diatas, masih sangat relevan jika dianggap sebagai berikut: Akun ASET saya umpamakan sebagai Akun keluaran (output) sedangkan Akun Kewajiban dan ekuitas adalah akun masukan (input) yang merupakan sumber-sumber pemasukan perusahaan. Secara umum Saya juga masih menggunakan pencatatan akuntansi secara Akrual (Accrual system)  yang berarti mencatat ketika terjadinya transaksi, berbeda dengan pencataan dengan metode kas (cash system) yang berarti Saya mencatat bukan ketika terjadi transaksi yang kemungkinan mempengaruhi posisi keuangan perusahaan, melainkan mencatat ketika Saya telah menerima Kas.

Aset dan Kewajiban menjadi pos biasa yang tidak berbeda dengan Akuntansi “murni” hasil didikan dari kapitalisme. Sedangkan akun ekuitas adalah akun yang sangat berbeda dikarenakan tidak ada kepemilikan lain selain kepemilikan milik negara. Berarti hanya ada satu pihak yang berada di akun Ekuitas tersebut, yakni Republik Rakyat Indonesia. Sama seperti kepemilikan perusahaan perseorangan namun perseorangan tersebut diganti dengan negara yang mengurusnya seorang diri. Lucu bukan? Selain nilai-nilai moral marxistme yang Saya harapkan berkembang di masyarakat, pada masa tersebut dalam masa pengembaraan pemikiran Saya. Semua keluaran yang masuk kategori Aset merupakan kepunyaan negara dan negara berhak meminta pinjaman kepada bank-bank ataupun pihak-pihak yang bermodal dengan menggunakan akun kewajiban, namun tidak boleh ada yang menggeser kepemilikan negara dalam perusahaan tersebut. Cukup aneh dan mungkin hanya bisa dicapai dalam utopia (mimpi tertinggi) kehidupan setiap orang-orang marxist atau sosialis saja.

Catatan yang Saya berikan dalam makalah itu adalah Marxistme ketika itu sudah mengakar dan berjalan seiring-sejalan dengan kehidupan Republik Rakyat Indonesia. Revolusi itu melahirkan sebuah dunia baru dengan rakyat dan budaya yang Marxist oriented. Akuntansi “murni” sebagai peranakan ilmu dari upaya dan budaya Kapitalisme untuk melakukan pencatatan dan pelaporan proses bisnis yang baik akan digantikan dengan Akuntansi Marxistme yang juga mempunyai “tugas pokok” serupa, namun dalam atmosfer kehidupan Marxistme. Ketika Saya baca-baca sekarang makalah itu ternyata lucu juga yah. Yahh,,,yah itulah salah satu catatan kisah kehidupan yang memang harus kita jalani. Kalau dipikir-pikir sekarang apakah tulisanSaya mengenai Akuntansi Marxist itu relevan dan dapat diaplikasikan di dunia ini, entahlah. Tetapi proses pengembaraan pikiran dan proses brainstroming di pikiran itulah yang menyenangkan dan ngangenin sampai sekarang


Senin, 11 Agustus 2014

Jalan-Jajan: Balada Mencari Mega Pro Sampai ke Bululawang #bagian 2-habis


Datang di Bululawang masuk dealer Sekawan Motor Bululawang. Lihat-lihat motor NMP-FI baru yang fuel injeksi itu. Yah bagus semua keadaannya. Lihat list harganya, tertulis 21.850.000 on the road. Berarti dibandingkan dengan si megipret punya Saya (NMP tahun 2013) yang masih menggunakan karburator, NMP-FI ini dalam setahun sudah naik sebesar 1.450.000, lumayan nampol yah. Liat harga si verza pun sudah 19.670.000 hampir mendekati angka 20 juta. Padahal waktu si verza dulu baru keluar dan Saya sudah kadung jatuh cinta dengan si megipret, si verza dihargai sekitar 17 juta akhir sampai 18 juta awal. Itupun kalau tidak salah sudah dapat bonus servis dan ganti oli mesin setahun penuh karena dalam masa promosi. Bandingkan dengan megipret yang hanya dapat gratis 3 kali servis dan 2 kali ganti oli. Tapi Aku tetap mencintaimu megipretku.

Urusan bayar-membayar empat ekor motor NMP-FI dilakoni bapak dengan kasir. Sekitar sejam Kami menunggu sementara diluar sayup-sayup terdengar suara adzan dan ceramah di masjid. Hadeeeh, semoga si eneng Fita dan Abah Mansyur kakeknya Fita, paham Saya gak ikut Jumatan gara-gara ngurusin ini. Maaf yaa, sedihh, sedih.

Pulang-pulang dari arah Bululawang ke GOR Ken Arok, Ibuk minta mampir dulu ke warung TengkelSari, Ibuk pingin marung disini karena sering dicritani sama teman-teman reuni nya. Masakannya? Masakan rumahan. Makan-makan dulu gaya prasmanan di warung TengkelSari ini. Saya main aman saja ambil cap-jay untuk sayur dan daging untuk lauknya. Ibuk yang memang pingin karena diceritani teman-temannya ambil kotokan (sayur kuning tapi pedas) ikan mujair, Bapak sama, dan Si Arip main aman juga ambil sayur bayam dengan ayam goreng. Kenapa Saya main aman? Soalnya perut Saya paling gak kuat dengan masakan-masakan pedas, beda dengan si eneng Fita yang bisa makan masakan pedas. Pernah terjadi tragedi (hahaha) ditraktir si eneng buka puasa makan bebek penyet sambel ijo di daerah Sawojajar, akhirnya demam di rumah dan sakit perut. Bukan salah bebeknya tetapi karena perut Saya sendiri yang tidak tahan menerima makanan pedas, apalagi setelah perut kosong akibat puasa seharian.


Sebelum pulang mbungkus dulu makanan sama beli onde-onde yang merupakan trademark warung ini. Total semuanya habiskan 260 ribu rupiah, yah memang lumayan mahal tapi yang mbayar kan Bapak jadinya horee-horee! Setelah itu perjalanan dilanjutkan sampai ke Singosari but nothing special happens to storied.

Jalan-Jajan: Balada Mencari Mega Pro Sampai ke Bululawang #bagian1


Usaha koperasi yang dikelola Bapak Saya kali ini membutuhkan empat motor baru untuk disewakan lagi ke klien yang akan digunakan sebagai alat operasional. Mintanya langsung Honda Mega Pro seperti yang dulu, buka file laporan keuangan koperasi ternyata “komunikasi” terakhir dengan kien itu adalah penyewaan Honda mega Pro tahun 2009. Lihat speknya, ternyata masih menggunakan Honda Mega Pro 160 cc lama tahun 2009. Waduh gak ada yah sekarang motor ini, sudah discontinue dan pihak perusahaan ini pasti maunya motor yang baru untuk disewa, minim perawatan dan masih seger tenaganya. 

Bilang ke pihak klien Mega Pro itu sudah discontinue, menawarkan produk yang baru dari Honda. NMP-FI (New Mega Pro 150 cc dengan fuel injeksi). Lihat speknya di internet. Sekalian nawarin si Verza (Honda Verza 150 cc) dengan mesin sama seperti NMP-FI dan lebih kuat buat operasional karena masih double shock, lebih murah lagi dari NMP-FI. Orangnya tidak mau karena namanya bukan mega pro. Hihihi. Yaudah terserah. Oke deal, butuh empat ekor New mega Pro FI terbaru warna hitam dan selambat-lambatnya 1 minggu sudah datang barangnya.

Pencarian langsung menuju ke MPM Malang, dealer terbesar di Kota Malang yang dulu pas Saya KKNP pernah magang disini selama sebulan dengan Anton (Anton Widyanto) ketemu dengan Pak Alien (Arlini Fathiyah). NMP-FI ada tetapi warna yang dicari tidak ada, kebanyakan warna biru dan merah. Inden bisa tapi sampai sebulan. Hadeehh. Yaudah lihat-lihat yang lain dulu.

Meluncur lagi ke dealer Honda terbesar di daerah Saya di Singosari, MKP Motor. Tanya-tanya ada ternyata, tapi Cuma satu ekor. Alhamdulilah. Untuk tiga ekor yang lain harus inden kurang lebih 3 minggu sampai sebulan. Hadeeh lagi, ini butuhnya cepat dan kalau bisa langsung “bungkus bawa pulang”. Ditawari si Verza yang memang banyak ngejogrok di dealer. Warna hitam buat si Verza mah gampang bener, mau butuh berapa? Lima? Sepuluh pun ada. Dealer kan punya mata rantai sendiri, bisa dicari ke dealer-delaer lain yang “sepayung” dengan dealer itu sampai ke wilayah Pasuruan sana.

“Maaf mas, orangnya cuman mau mega pro”.

“Mesinnya sama lo mas verza ini”,

“iya mas, tapi orangnya maunya mega pro ii” (dalam hati: mana yah mbak-mbak SPG? Kok ilang kabeh, cuman kasir dan CS saja yang cewek. Hadeeh)

Pencarian terus dilakukan, nyoba sekarang di Yamaha Motor Blimbing. Dealer Yamaha terbesar di Kota Malang. Yaelaahhh. Mega Pro kan produksi Honda, kenapa dikau datang ke dealer Yamaha? Sebenarnya mau liat si R-25 (YZF-R25) sudah masuk Malang atau belum saja sih. Hwkwkwk. Di dealer Yamaha ini produk NMP-FI juga tidak ada, jangankan suruh pilih warna lain, motornya pun gak ada.

 Akhirnya problem solved karena Bapak yang tiba-tiba kilingan punya rekanan dealer Honda di daerah Bululawang. Sekitar 90an KM dari Kota Malang. Ditelpon sama bapak, ternyata ada. Warnanya pun ada karena kebetulan di daerah itu kebanyakan dealer “kulakan” banyak motor berjenis sport yang cocok dengan kontur tanahnya. Alhamdulilah. Gak repot lagi.


Karena waktu yang sempit dan motor mau cepat digunakan, hari Jumat (sampai-sampai gak jumatan) berangkat sama Bapak, Ibuk dan adik Saya si Arip (Ridho Arif) ke Bululawang untuk melihat sekaligus membayar motornya agar cepat dianter dan diurus surat-suratnya.

Minggu, 10 Agustus 2014

Hobi: Race Moto GP Indianapolis 2014 Selayang Pandang Race


Race di Indianapolis yang dimulai pukul 14.oo atau jam 2 sore waktu Amerika, di Trans 7 disiarkan pukul 1 dini hari. Cocok. Perbedaan waktunya 11 sampai dengan 12 jam.

Start dimulai. Power Ducati Desmo di trek lurus langsung melesat. Dovi (Dovisioso) yang tadinya start agak belakang langsung jadi pemimpin di trek lurus awal. Masuk tikungan pertama, giliran Rossi (Valentino Rossi) dengan Yamaha M1-nya yang mengovertake Dovi. Selisih waktu seuprit antara Rossi sang pemimpin lomba dengan Dovi di posisi kedua. Tetapi sampai kapankah? Sementara itu di posisi ketiga dan keempat mengintil ketat Marquez (Marq Marquez) dan Lorenzo (Jorge Lorenzo).

Salip-salipan seru antara Rossi dan Dovi terjadi di lap 2 saling salip di beberapa tikungan sirkuit Indianapolis antara kedua pembalap ini seru dan merupakan pertarungan klasik di Moto GP yang sekarang jarang dilihat karena hebatnya Honda dan Marquez yang diatas angin. Suatu ketika, saking asyiknya bersalip-salipan, kedua pembalap ini agak melebar keluar racing line. Marquez dan Lorenzo yang daritadi mengintili memanfaatkan kesempatan tersebut, langsung menusuk dan menyalip. Oke. Pertama dan kedua Marquez-Lorenzo.

Tapi tak lama Rossi beringsut merebut kembali posisi pertama, Dovi menyusul kedua. Lagi. Rossi-Dovi-Marc-Lorenzo. Sampai kapankah? Kurang 16 lap Marq ambil alih posisi pertama, Lorenzo hampir jatuh, Bradl (Stefan Bradl) Jatuh beneran, dan Alexis (A. Espagaro) tiba-tiba meripit ke pinggir, kenapa yah? Beli bakso dulu mungkin.

Marq makin melebarkan jaraknya  dengan posisi kedua yang sekarang dipegang oleh Lorenzo dengan jarak yang lumayan jauh (bukan seupil lagi) berhenti sejenak. Balapnya? Siarannya coy, Trans 7 gangguan teknis. Gak sampai semenit siaran ada lagi, Oke Marquez tetap posisi terdepan dengan jarak seupil gajah (jauh jaraknya) dengan Lorenzo.



Jarak yang terlalu jauh antara Marquez dengan Lorenzo dari sekitar 6 lap terakhir tidak dapat dikejar sampai dengan Lap terakhir dan akhirnya Finish. Oke. Podium di Indianapolis. Marquez-Lorenzo-Rossi. Satu Honda juara satu, dua Yamaha juara dua dan tiga. Marquez superb, 10 pertandingan 10 kemenangan juara pertama, selamat Tim Movistar Yamaha 2 pembalapnya masuk podium.Hore-Hore!!. Lagi Marcha Real berkumandang untuk kesepuluh kalinya di tahun 2014.

Hobi: Moto GP sirkuit Indianapolis 2014 Kualifikasi-Race


Nanti pukul 22.00 WIB dimulai penayangan sesi kualifikasi Moto GP di sirkuit Indianapolis-Amerika. Sesi kualifikasi yang ditayangkan di Trans7 ini bukanlah sesi yang diliput secara langsung/live tetapi pasti sesi ini juga menarik sebelum sesi race yang disiarkan secara langsung, mengingat di sesi ini diperebutkan juga posisi start untuk race.

Jika melihat jadwal race pada pukul 14.00 atau jam 2 sore waktu Amerika, maka kemungkinan race Moto GP yang disiarkan secara live di Trans7 dapat disaksikan pukul  1 atau 2 dini hari (11 Agustus 2014) perbedaan waktu antara Amerika dengan WIB sekitar 11 sampai dengan 12 jam.

Perlu syukur Alhamdulilah sebanyak-banyaknya juga penonton dan penikmat Moto GP di Indonesia, karena konon di negeri dengan penggemar fanatik apapun ini (Indonesia) siaran Moto GP bisa disaksikan secara bebas dan gratis melalui layar Trans7. Info ini tentu Saya dapatkan dari blog-blog otomotif tingkat “dewa” ; Pertamax7.com , TmcBlog.com , dan Iwanbanaran.com . Sedangkan diluar Indonesia, penonton perlu merogoh kocek lagi untuk melihat pembalap moto GP andalan meliuk-liuk dengan motor prototipe nya karena harus melalui televisi berlangganan.

 Dari info dari website MoviStar Yamaha: Posisi start yang akan live race Moto GP (diatas pukul  1 dini hari) posisi 1-5 adalah (untuk lengkapnya lihat di MotoGP.com dan yamahamotogp.com) :

1.       Marq Marquez: Tim Repsol Honda: Honda
2.       Andrea Ianone: Tim Ducati Moto GP: Ducati
3.       Jorge lorenzo: Tim movistar Yamaha : Yamaha
4.       Aleix Espagaro: Tim FTR Yamaha : Yamaha
5.       Valentino Rossi: Tim Movistar Yamaha: Yamaha

Yang perlu dicermati dalam 5 posisi teratas adalah Andrea Ianone dari tim Ducati yang saat race akan mulai dari posisi ketiga karena jarang-jarang Ducati bisa start dari dari 3 posisi depan. Lalu yang kedua adalah Aleix Espagaro dari tim FTR Yamaha yang bukan masuk dari Tim “dewa”  kelas motor full prototipe yang disokong penuh pihak pabrikan namun menjadi tim kelas “open” dengan mesin prototipe motor balap yamaha tahun lalu. Aleix sering mendapat posisi start diawal, namun sayangnya sampai saat ini belum pernah memperoleh podium. Tetapi jangan salah, Alexis tetap menjadi pemimpin sementara dari kelas tim “open” lain.

Lalu yang paling superb adalah Marq Marquez yang memantapkan diri menjadi pole position (mulai start dari nomer  1) untuk yang ke delapan kalinya selama perjalanan Moto GP yang sudah memasuki pertandingan balap ke 10 pada musim 2014 ini. Dan selama 9 pertandingan balap sebelumnya, si Marq berhasil menjadi juara pertama. Apakah di indianapolis si Marq dapat juara pertama untuk kesepuluh kalinya? Lihat saja sendiri keseruan balapnya nanti.


Selamat menikmati sajian Moto GP Indianapolis 2014, terimakasih untuk Trans 7 untuk hak siarnya dan sponsor-sponsor yang telah menyokong tontonan Moto GP di Indonesia, khususnya untuk Yamaha Motor Manufactured Indonesia (YMMI). Sekalian lihat Moto GP sama makan sahur bagi yang mau puasa syawal atau puasa senin buat besok. Salam.

Hobi: Lagi Senang-Senangnya Ndengerin Lagu........................


Oke, cerita ini dimulai dari bapak Saya yang baru saja membeli sebuah mobil. Ternyata eh ternyata, kalau beli mobil bapak yang memang agak lux itu dapet juga bonus katutan sebuah CD audio. CD audio ini sering disetel di dalam mobil, enak-enak benar lagunya. Tapi siapa penyanyinya yaa? Looks similiar namun tetap saja Saya yang buta musik tidak tahu siapa gerangan penyanyi cowok bersuara empuk yang melandungkan lagu yang looks similiar itu. Afgan kah?.

Ungkapan yang bagus untuk Saya dalam selera musik adalah: Galau, buta, dan pokoknya enak didengar. Galau kalau melihat selera musik Saya yang kadang berganti-ganti tergantung mood. Lagi tenang yah dengerin lagu yang tenang, tak jarang selera langsung berubah ke musik gedebuk-gedebuk. Lalu berubah lagi ke lagu semangat macam lagu kebangsaan Indonesia Raya, Anthem Russia/USSR, dan Jerman; Deuscthland Uber Alles yang menceritakan kebanggaan nasionalnya masing-masing. Lagu kebangsaan Spanyol; Marcha Real pun sering saya dengar karena lagu ini tak jarang diputar di moto GP karena trio Spaniard (Marquez, lorenzo, Dani) juara pertama di moto GP. Nada lagu ini enak didengar loo.

Kembali ke lagu dari CD audio tadi yang enak tapi sayangnya belum tahu siapa penyanyinya. Sampai rumah setelah disetel berkali-kali di mobil. Iseng dibuka di PC. Tapi jadinya malah aneh. Lagu pertama yang merupakan lagu favorit Saya ternyata judulnya “You Raise Me Up” nya Josh Grobak Groban. Tetapi tentu saja bukan Josh Groban yang menjadi penyanyi bersuara empuk misterius yang Saya cari. Suara Josh Groban memang enak didengar, tapi Saya juga pernah dengar lagu “You Raise me up” dan bukan seperti itu lagu pada track pertama cd audio ini. Ada lagi lagu yang juga Saya kenal di track ke 5 ada lagu “Falling in Love with You” yang dahulunya didendangkan almarhum Elvis Sukaesih Presley. Di lagu ini juga bukan suara mantap Oom Elvis nyanyi, namun diganti oleh suara penyanyi cowok misterius yang juga tak kalah wuenak nya dalam mendendangkan lagu ini.

Coba lihat di disknya, Cuma ada tulisan “Magic & friends” walah-walah berarti kemungkinan nama penyanyinya Magic. Search google “magic” malah masuk ke dunia-dunia sulap dalam bahasa londo inggris. Berarti bukan!. Ketik lagi “magic band” nah ketemu seorang dengan nama panggung “magic”, seorang penyanyi dengan nama belakang “beefheart” tapi lagunya rock. Hadehh bukan lagi!. Oke kembali lagi ke pencarian google awal, ada yang menarik perhatian. Album dari seseorang bernama David Foster (pernah denger kalau ini) berjudul “the magic of david foster and friends”. Iseng-iseng ketik nama “david foster youtube” ,langsung ada salah satu lagu Oom David yang terkenal berjudul “You are my Inspiration”, coba play. Alhamdulilah! Eureka!. Yah inilah lagunya. Ya ini yaa iniii. Cocok.

Refrain: 
You're the meaning in my life
You're the inspiration
You bring feeling to my life
You're the inspiration
Wanna have you near me
I wanna have you hear me sayin'
No one needs you more than I need you

Makanya lagu ini kok jadinya looks similiar. Kalau tidak salah Oom David ini pernah mengadakan konser di Indonesia dan pastinya beliau mengadakan kampanye pemasarannya lewat media, entah itu TV, internet, dan radio. Saya aja yang ndeso. Ternyata benar. Si Oom David Foster , kalau teman Saya si Nesty (Honesty Nur Firdaus) pasti nyebutnya Oom Dapit Poster (duro detected) pernah mengadakan konser di Jekardah Jakarta tahun 2012 kemaren. Eman banget yah. Kalau tahu si Oom itu bakal konser di Jakarta Saya pasti belum karuan datang juga. Gak punya ongkos Oom, konser di Malang atau Surabaya aja. Hwkwkwk.

Kalau teman-teman pingin dengar lagu Oom David yang romantis ini silahkan  saja cari dengan bantuan mbah Google (Google.com). Tetapi kalau mau lebih menghargai karya-karya Oom David sekaligus menyemangati Oom David agar berkarya lagi, yah beli saja CD audio aslinya di toko disk (Disk Tarra-gramedia, dan toko-toko disk lain) Kalau album Oom David punya saya sih judulnya “the magic of David Foster and Friends” dapat 2 CD audio, CD ini direkam dan didistribusi oleh PT. Warner Music Indonesia. Selamat mendengarkan lagu-lagunya Oom David Foster.


Jumat, 08 Agustus 2014

Humaniora: Marxisme, Kelahiran di Dunia dan (mungkin) Kematiannya di Indonesia (bagian#3-habis)


Konsep Gagasan dan Marxisme Indonesia kini
Gagasan adalah gagasan, buah pemikiran yang lahir  dari otak manusia, gagasan hanya bernilai jika memang sesuai dengan kenyataan atau dapat pula dikatakan gagasan dapat bernilai dengan menjual impian-impian yang akan kita rengkuh suatu hari nanti. Karena hasil pikir dari otak manusia, maka gagasan tidak ada yang pernah abadi, gagasan yang tidak sesuai dengan karakteristik manusia dan kenyataan yang ada akan terbuang di tong sampah sejarah karena tidak mempunyai pengikut dan pemakai. Sehingga, gagasan yang buruk akan tergantikan gagasan yang baik, gagasan yang baik tergantikan gagasan yang lebih baik, namun tidak pernah ada gagasan yang terbaik karena manusia selalu menuju dan mencari kesempurnaan namun belum tentu dapat direngkuhnya.

Kekhawatiran beberapa pihak di Republik Indonesia dewasa ini tentang kebangkitan Marxistme mulai merebak, paham mungkin tidak dapat kita lihat karena hal “itu” tersimpan di otak dan sanubari masing-masing orang. Namun dapat kita lihat dari banyaknya lambang-lambang Marxisme yang digunakan oleh orang atau kelompok dalam perjuangannya yang identik dengan kaum sosialis. Diantara lambang itu adalah: Palu-Arit (sekarang jarang ditemukan di Indonesia karena lambang ini terlalu identik dengan PKI), bendera merah (red banner) sering ditemukan dan digunakan, Bintang Merah, Bintang kuning background merah, dan bintang hitam background merah.

Di awal dan diatas saya sampaikan gagasan adalah gagasan, Marxisme adalah suatu gagasan. Maka untuk  melawannya tentu harus dengan gagasan yang lebih baik. Kita mengikrarkan diri sebagai negara dengan ideologi Pancasila, apakah ada yang kurang dari Pancasila? Anda ingin mengabdi pada Tuhan YME dan menjalankan perintah-Nya, tertuang disitu. Anda ingin menjadi orang berkepribadian sosial dengan tidak bertumpu pada pemikiran materialis, sehingga Anda dapat pula mengabdi pada Tuhan YME, juga tertuang disitu. Namun kenapa ada sebagaian dari rakyat kita yang masih mempercayai pemikiran seorang Karl Marx dan menjadikan dasar dalam perjuangannya.

Pertanyaannya adalah? Apakah Pancasila telah merasuk dalam pemikiran Kita sehingga kegiatan yang kita lakukan dalam mengelola negara ini sesuai dengan yang diamanatkan oleh pendiri bangsa Kita? Ataukah kita lebih tertarik dengan pemikiran-pemikiran lain yang terpaku pada kapital dan kekayaan, sehingga Pancasila kita buang ke tong sejarah bangsa dan kawan-kawan kita sebangsa yang lain mencomot gagasan Marxsime untuk memperoleh hak-hak mereka karena merasa tak adil? Maka janganlah heran jika seperti ini terus-menerus akan datang nantinya kaum-kaum Borjuis baru di Indonesia, dengan gelimang harta dan kemewahan gaya hidup hedon disertai peliputan jor-joran dari media massa yang membuat orang-orang lemah merasa perlu untuk mencapai “kemenangannya” dengan bantuan Marxisme yang dihidupkannya kembali.

Pancasila sebagai Kunci Kepribadian Bangsa
Cara mengatasinya adalah dengan cara mengidupkan kembali nilai-nilai Pancasila sebagai dasar bernegara dan kepribadian Kita, kagumlah dengan Sila pertama “Ketuhanan YME” sebuah konsep cerdas dalam membangun bangsa dan negara plural seperti Indonesia. Indonesia bukan Islam, bukan hindu, bukan budha, bukan kristen, namun nilai-nilai keagamaan yang baiklah yang akan digunakannya: tentang Ke-Tuhanan, tentang kebajikan, nilai-nilai inilah yang ada secara universal ada dalam setiap agama.

Pemerintah Republik Indonesia harus mengatasi kesenjangan sosial agar tidak bertambah lebar, sehingga tidak terjadi ke-iri-an sosial pada setiap warganya. Pemerintah dan bawahannya harus mau hidup dengan lebih sederhana, karena harus memahami “bahwa apa yang saya kelola ini adalah uang rakyat dan apapun yang baik bagi rakyat akan saya lakukan karena saya adalah pelayan dari rakyat” bukannya menjadi raja-raja kecil disetiap daerah namun rakyatnya menderita.


Ketika semua berjalan pada “rel” yang diinginkan pendiri bangsa kita dalam merumuskan Pancasila yang digunakan dalam mengelola Republik Indonesia, maka akan membuat gagasan Pancasila menjadi “baik” dengan tampak dari perilaku pemerintah dan masyarakatnya, maka janganlah heran kembali jika Marxisme ataupun gagasan-gagasan lain yang frontal akan menemui ajalnya di bumi Nusantara bahkan tanpa sebuah ketetapan atau peraturan pun.

Kamis, 07 Agustus 2014

Keluarga si Hammer: Rawat Harian Ibu Hamster dan Bayinya

Humaniora: Marxisme, Kelahiran di Dunia dan (mungkin) Kematiannya di Indonesia (bagian#2)

Humaniora: Marxisme, Kelahiran di Dunia dan (mungkin) Kematiannya di Indonesia (bagian#1)


Revolusi Industri
Akhir milenia 19 dan awal abad 20 merupakan abad yang bersorak-sorai dengan lahirnya pemikiran serta gagasan baru. Ketika keinginan menghasilkan efisiensi dan efektifitas dalam produksi akhirnya dijabarkan pada sebuah era yang disebut dengan era revolusi industri, era ketika tenaga manusia dan binatang akhirnya dapat digantikan oleh mesin-mesin produksi. Era revolusi Industri dimulai ketika ditemukannya mesin uap. Eureka! Maka mesin uap pun mengganti posisi-posisi manusia di kebanyakan pabrik produksi dan juga tenaga-tenaga hewan untuk kendaraan. Sisi positifnya tentu saja hasil produksi menjadi berkali-kali lipat jumlahnya dan perpindahan barang dari daerah satu ke daerah lain menjadi lebih cepat serta lebih besar jumlahnya. Era revolusi industri membentang selama 1 abad dari tahun 1750 sampai dengan tahun 1850, tentu saja dari jangka waktu satu abad tersebut mengguratkan kisah dan kenangan kepada setiap insan manusia.
 ketika tenaga manusia dan tenaga hewan digantikan oleh “keajaiban teknik” untuk mengejar setiap sen efektifitas dan efisiensi produksi maka tidaklah lagi laku menjual tenaga manusia, namun manusia yang melalui hari yang disebut sebagai “hidup” tentu membutuhkan segala keperluan untuk melalui “hidup” itu. Pertanyaannya sekarang? darimanakah ia mendapat sumber untuk mencukupi kehidupannya ketika pabrik-pabrik dimana dahulu ia bekerja mengganti pekerjaan yang dilakukannya dengan tenaga mesin. Tenaga yang dimilikinya akan hilang dimakan waktu ataupun jikalau Ia mau menjual tenaganya di pabrik dengan kapasitas “fully technical” maka Ia akan dibayar dengan bayaran rendah.
Revolusi Industri yang melayang-layang selama satu abad di Inggris dan diikuti oleh negara-negara lain mempunyai dampak positif yang sungguh luas, namun dampak negatifnya juga berdampak sangat luas. contoh dari bidang lingkungan hidup saja, karena dahulu belum ada organisasi yang concern terhadap lingkungan hidup maka kebanyakan di daerah-daerah industri terjadi kerusakan lingkungan. Dari aspek sosial dapat dibayangkan bagaimana nasib sekian puluh ribu ataupun juta jiwa dari buruh-buruh kasar dari pabrik yang telah digantikan mesin, penganggur-penganggur ini berkeliaran di jalan-jalan untuk sekedar mengantarkan koran, membuka pintu kereta kuda, ataupun hanya luntang-luntung saja menunggu nasib, dan tentu saja hal itu terjadi karena belum adanya organisasi ataupun gagasan yang concern tehadap nasib orang-orang kurang beruntung ini.
Gagasan Pembaru
Keadaanlah yang membuat orang mendukung ataupun resisten terhadap suatu gagasan, apapun itu yang disebut sebagai gagasan, pemikiran, dan suatu isme-isme maka waktulah yang akan menentukan apakah Ia dapat bertahan. Ketika daerah Arab sedang dalam masa Jahiliyah maka ia memasuki era baru ketika lahirnya seorang Nabi Muhammad SAW dengan gagasan-gagasan pembaruannya. Pun, dalam era revolusi industri lahir suatu gagasan yang dicetuskan oleh Karl Marx (1818-1883) dengan berlandaskan pada materialitas penuh untuk membuka pandangan bagi kaum-kaum terpinggirkan pada masa itu. Kebanyakan pendapat Karl Marx pada masa itu dapat diterima karena memang pemikiran seorang Karl Marx sesuai dengan kondisi yang ada. Ada beberapa kelompok kecil yang menguasai aset-aset produksi yang menentukan hidup sekian ribu orang dibawahnya. Selain aset-aset produksi, sekelompok kecil orang-orang itu juga menguasai modal-modal yang digunakan untuk produksi. Sehingga, manusia terbagi menjadi dua kutub besar, yaitu: manusia borjuis yang menguasai aset produksi dan manusia lemah yang tidak memiliki apapu. Janganlah dikira nasib buruh-buruh pabrik saat itu tak berbeda dengan nasib buruh-buruh pabrik saat ini. Buruh pabrik saat itu dibayar dengan murah, sangat kurang untuk mencukupi kebutuhan hidupnya tetapi ini jauh lebih baik daripada beberapa orang yang sampai-sampai harus mengais-ngais keranjang sampah untuk sekedar mencari kulit kentang yang dibuang. Urusan keselamatan dan kesehatan kerja pun tidak ada yang membela hak-hak mereka, mereka bekerja selama hidup namun ketika sakit atau meninggal “aset produksi” itupun harus dibuang. Bahkan konon, ketika itu loper-loper koran yang kebanyakan anak kecil sampai remaja harus mau memakan koran yang dijualnya untuk menghindari rasa lapar, apa sebab? ternyata untuk setiap koran yang diambil, mereka harus membayar penuh kepada pihak kios dan kios pun tidak mau menerima pengembalian koran mereka yang tidak laku karena pihak percetakan koran tidak mau menerima koran yang tidak laku. Sehingga, ketika rasa lapar mendera dan uang sepeser yang dimilikinya telah habis untuk membeli koran yang belum laku itu maka koran lah yang menjadi “santapannya”. Era revolusi industri diikuti pula era kapitalisme yang mengagungkan modal sebagai dasar kekuatan.
 Di abad revolusi industri yang hingar-bingar namun keadaan di Eropa yang ketika itu dapat dikatakan kurang manusiawi karena membentuk manusia menjadi dua kutub seperti diatas. Maka tampillah seorang Karl Marx dengan gagasannya. Karl Marx yang yang lahir di Thier, Jerman pada tahun 1818 itu menuangkan pemikirannya dalam buku Das Kapital yang terdiri dari tiga jilid. Pemikiran Karl Marx yang “murni” ada pada jilid 1, sedangkan dua jilid lain (jilid 2 dan 3) merupakan rancangan gagasan Karl Marx namun diteruskan oleh sahabat karibnya Friedrich Engels (1820-1895) menyusul meninggalnya Marx pada tahun 1883 sebelum kedua jilid itu diterbitkan.

Selasa, 05 Agustus 2014

Keluarga si Hammer: Merawat Harian Hamster sampai Melahirkan

Humaniora: Kado Pembatasan BBM Subsidi di Bulan Agustus 2014

Humaniora: Gonjang-Ganjing Kelompok ISIS


Bulan-bulan ini adalah bulannya pemberitaan ISIS, bersamaan dengan pemberitaan sengketa Pilpres dan gonjang-ganjing di tubuh partai Golkar. Tetapi, kali ini saya akan menulis artikel tentang ISIS saja deh.

ISIS merupakan singkatan dari Islamic State of Iraq and Syria (Negara Islam Iraq dan Suriah) ada juga tadi di berita (Rajawali Televisi) yang menyebutkan ISIS merupakan singkatan dari Islamic State of Iraq and Sham (Negara Islam Iraq dan Syam), namun sepertinya yang benar adalah singkatan yang pertama yakni ISIS adalah Negara Islam Iraq dan Suriah karena pemberitaan di Internet dan di televisi-televisi kelompok ISIS sedang menduduki beberapa daerah-daerah yang merupakan sumber minyak di wilayah Irak dan Suriah.

Dari pemahaman yang saya dapat ISIS adalah kelompok bersenjata yang dipimpin oleh Abu-Bakar Al-Bagdady yang saat ini sedang menduduki beberapa wilayah di Irak dan Suriah, kelompok ini menginginkan terbentuknya negara islam yang dimulai dari wilayah Irak dan Suriah. Kenapa Saya katakan dimulai? Karena target kelompok ini adalah membentuk sebuah negara Islam dari Jakarta sampai ke daerah Andalusia di wilayah Spanyol. Daerah-daerah yang dimaksud oleh ISIS ini adalah daerah yang kebanyakan penduduknya beragama islam (Indonesia adalah negara dengan mayoritas warganya terdaftar sebagai agama islam) dan daerah-daerah yang pernah menjadi bagian dalam kekuasaan Islam (daerah Andalusia Spanyol dahulu pernah menjadi wilayah kekhalifaan islam pada masa Bani Umayyah).

Kelompok ISIS menginginkan daerah yang membentang di seluruh dunia yang masih terkait dengan islam untuk turut serta membantu perjuangannya. Meskipun kelompok ISIS berada nun jauh di timur tengah tetapi gaungnya terasa berkobar sampai di Indonesia, video-video yang berisi ceramah-ceramah ISIS melewati batas lautan dan daratan menyebar sampai keseluruh dunia. Begitu dahsyatnya video, ceramah, ataupun informasi melalui internet ini yang hil yang mustahal (srimulat detected) dapat dibendung mengakibatkan pemahamannya sampai ke Republik Indonesia yang kita cintai ini.


Kemarin waktu ada unjuk rasa mendukung Palestina di Bundaran HI Jakarta, tampak ada juga yang mengibarkan bendera ISIS. Lalu ada lagi di Solo-Jawa Tengah, tembok-tembok ada yang digambar dengan lambang ISIS, dengan background dibuat hitam dengan ditambahi beberapa tulisan Arab “LAA ILLAHA ILLALAH” (tidak ada tuhan selain Allah) dan bahasa Inggris “Khalifah Is Coming” (Khalifah sudah datang). Lalu sekarang (bulan Agustus 2014) media indonesia digemparkan dengan video seorang pria bernama Abu Muhammad Al-Indonesy yang telah bergabung dan berjihad dengan kelompok ISIS di wilayah timteng. Bagi kebanyakan Jihadis (pejuang jihad) nama yang di share-kan adalah nama palsu atau nama lain, hal ini dimaksudkan agar keluarga sang jihadis lebih aman dari musuh-musuhnya dan untuk menggelapkan background masa lampaunya, sang jihadis akan menggunakan nama baru di medan tempurnya sedangkan Al-indonesy adalah asal tempat dari sang jihadis tersebut yaitu Indonesia.

Sebenarnya perjuangan ISIS sepertinya sudah dari masa lampau, tetapi gaungnya baru terasa sekarang, dunia mulai sadar ISIS sebagai kekuatan yang “kuat” ketika berhasil merebut sebagian wilayah Irak dan Suriah dan sekarang kelompok ini mendapat pemasukan dari hasil tanah yang mereka rebut yakni; minyak mentah, dan bahkan konon pendapatan yang dapat mereka peroleh dari “hasil tanah” mereka adalah sebesar 30 Milyar rupiah/hari. Dari hasil tersebut kemungkinan mereka akan menggunakan dana itu untuk melengkapi peralatan tempur yang mereka miliki dan menyebarkan pemahaman mereka ke seluruh dunia.

Target utama ISIS adalah menyebarkan paham yang mereka perjuangkan ke seluruh dunia, dimulai dari wilayah Irak dan Suriah menjadikan negara tersebut menjadi negara Islam, negara dengan pedoman hukum berbasis Al-quran dan sunah. Ketika gaung ISIS sudah mencapai Republik Indonesia yang kita cintai ini, yang diinginkan oleh mereka adalah tumbuhnya bibit-bibit baru yang serupa dalam pemikiran dan perjuangan untuk membentuk negara Islam di Republik indonesia yang nantinya (jika sukses) akan bergabung dengan negara-negara lain dalam satu pemerintahan kekhalifahan, yang entah nantinya akan berpusat dimana.

Indonesia sebagai wilayah dengan basis masa penganut agama Islam terbesar di dunia tidak mungkin dikesampingkan begitu saja oleh kelompok ISIS ini, Indonesia mempunyai wilayah yang luas, penduduknya sebagian besar terdaftar sebagai pemeluk agama islam, meskipun ada banyak yang menjadi islam KTP yang berarti KTPnya saja yang islam namun orangnya tidak menjalankan perintah-perintah agama islam, tetapi banyak juga yang merupakan penganut agama islam yang taat, adapula yang menjadi penganut agama islam yang “keterlaluan taat”nya yang sampai-sampai menganggap ideologi yang berlaku di Indonesia (Pancasila) dianggap sebagai ideologi yang sesat dan memimpikan menjalankan ideologi sesuai dengan syareat dari Al-Quran. Indonesia pastilah dianggap sebagai daerah yang sangat strategis untuk mengembangkan pemahaman kelompok ini Republik Indonesia adalah negara dengan penganut islam terbanyak namun tidak menjadi negara islam, Republik Indonesia adalah negara berbentuk Republik dengan sistem pemerintahan presidensial dengan ideologi nasional bernama Pancasila dan peraturan hukumnya berdasarkan Undang-Undang Dasar.

Menurut saya pribadi, ideologi pancasila adalah ideologi yang paling cocok dengan kepribadian Indonesia, Sila pertama contohnya “Ketuhanan Yang Maha Esa” kalau kawan-kawan sekalian pernah membaca buku biografi presiden pertama Indonesia Pak Karno (Soekarno) berjudul “Soekarno: Penyambung lidah rakyat Indonesia” betapa perumusan dasar ideologi ini adalah suatu perumusan dengan melihat langsung kepribadian bangsa Indonesia. Pak Karno melihat bahwa Indonesia adalah bangsa yang menghamba kepada Tuhan YME bahkan semenjak keluar dari rahim ibu, bangsa Indonesia adalah bangsa dengan penghambaan kepada Tuhan. Dikasih lihat contohnya oleh beliau di pulau Bali betapa dalam setiap sendi kehidupan orang-orang menghamba kepada Tuhan dengan mengunjungi pura dan membuat hasil-hasil kebudayaan yang terkait dengan agama dan penghambaannya pada Tuhan YME. Selain itu, menurut beliau di daerah Jawa Barat waktu itu (jaman Pak Karno) setiap sore orang-orang pada pergi ke surau untuk belajar mengaji. Inilah sebab yang menjadikan sila Ketuhanan sebagai sila pertama dan utama dari jiwa pancasila, semua sila yang lain (4 sila lain) akan cocok digabungkan dengan sila pertama ini, contohnya adalah sila kelima atau sila terakhir “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” Apakah keadilan sosial yang dimaksudkan? Apakah keadilah sosial tanpa kelas seperti yang diinginkan oleh Mbah Marx (Karl Marx) yang terbukti secara nyata dan menyakinkan gagal untuk tumbuh di bumi Indonesia dikarenakan bertolak belakang dengan kepribadian Indonesia itu sendiri, Bangsa Indonesia menjadi resisten terhadap kaum Marxis dan Komunis karena kaum ini concern terhadap pandangan materialistis penuh yang mengesampingkan semua aspek unreal dan keTuhanan.

Keadilan sosial yang diinginkan bangsa Indonesia adalah keadilan yang sifatnya universal, “elu punya kekayaan bagi-bagi dong dengan mereka yang membutuhkan karena di kekayaan elu ada hak mereka” dan keadilan seperti ini merupakan salah satu pandangan keadilan yang universal menurut semua agama, khususnya di Indonesia. Saya yakin Islam,Kristen, Katolik, Budha, Hindu, dan Konghucu mempunyai pandangan yang sifatnya universal dan dapat diterima oleh bangsa Indonesia yang sejatinya terdiri dari puluhan atau bahkan ratusan suku yang terbentang dari Sabang sampai Merauke ini.

Jadi kalau Saya boleh kasih komentar, Saya masih sangat yakin dengan keampuhan ideologi Pancasila ini dalam merekatkan kerukunan dan menyatukan bangsa Indonesia, tidak perlu adanya ideologi pengganti seperti penerapan syariah dan mengikuti khilafah di Republik Indonesia, Pancasila masih mumpuni karena sampai saat ini pun hak setiap warga untuk beribadah berdasarkan keyakinannya masing-masing masih dilindungi oleh negara, yang diperlukan adalah konsistensi dalam menjalankan Pancasila sebagai ideologi yang sifatnya umum dan agama sebagai landasan dalam kegiatan sehari-hari, Pancasila tidak pernah melarang bagi setiap warganya untuk menjalankan kehidupannya sesuai dengan agama yang dianutnya, karena hal ini dilindungi, dan sila Ketuhanan menjadi sila yang pertama dan utama dalam Pancasila yang dapat dianggap sebagai ruh pendukung sila-sila selanjutnya.

Akhirnya Saya mendoa semoga Republik Indonesia dengan Pancasilanya dapat bertahan dari gempuran jaman dan semoga paham-paham yang sifatnya (mungkin) dapat merusak keutuhan Republik Indonesia yang Saya cintai ini dapat dipadamkan dan yang penting adalah warga Republik ini dapat pula menjaga kerukunan juga tidak mudah terbawa dengan paham-paham garis keras yang banyak bermunculan dewasa ini. Hubungannnya dengan ISIS? Yah jika memang ISIS berpedoman pada “garis yang benar” dan direstui oleh Allah semoga sukses deh, Saya pribadi sih memang suka ISIS-ISIS (jawa: angin-anginan) di teras sama pakai kaus aja, kadang-kadang sama baca buku dan minum teh. Asyik looh.