Artikel KISMI yang terbit setiap hari Kamis malam jumat ^^ let's begin.....
Di kampung saya dahulu ada pohon
tua yang dikeramatkan. Menurut mbah saya, pohon itu (mungkin jenisnya pohon
kamboja/sembujo) adalah tempat bersemayam dayangan (makhluk halus penjaga)
kampung sehingga pada jaman dahulu dibawah pohon sering diberi sesajen ketika
ada acara-acara besar, menurut mbah saya juga dayangan nya berbentuk seorang
pria yang menaiki kuda. Pada jaman itu (60-70an) di suasana kampung yang gelap
pada malam-malam tertentu sering terdengar suara kaki dan ringkikan kuda di sekitar jalan-jalan kampung dan berakhir di pohon kamboja.
Di wilayah Indonesia
pandangan materialisme, Marxisme, Leninisme dan pandang-pandangan lain yang
terkait dengan sebutan pandangan-pandangan kiri masih dianggap tabu dan
terlarang untuk di blow up ke permukaan, terlarang untuk dibahas-didiskusikan,
yang paling penting terlarang untuk disebarluaskan. Bukan karena apa, larangan
itu memang ada dan tertuang dalam TAP MPRS No.26 tahun 1966 ketika puncak
terjadinya resistensi terhadap PKI dan Marhaneisme, ideologi sosialis yang di-Indonesia-kan.
Sampai sekarang pun
masyarakat kebanyakan memandang pandangan-pandangan kiri sebagai musuh
atau minimal sebagai suatu hal yang jelek, ada satu kalimat menarik dalam
bahasa jawa yang digunakan sampai saat ini, kalau anda-anda sekalian pembaca
mempunyai anak-anak yang nuakal, bengal dan sulit diatur maka anda akan
mengistilahkan anak anda sebagai “arek senengane ngiwo ae (anak kok sukanya ke kiri
saja)”, apakah maksudya? Maksudnya adalah anak yang sulit diatur, istilah jowo nya
“angel kandan-kandanan e” (sulit diberi tahu/bengal). Dari kalimat itu kan
aneh, kenapa kok bukan arah kanan bila anak sulit diatur dan dianggap salah, dan
lagi jika anak-anaknya menurut kata-kata
orang tua dan berada pada “jalan yang benar” adalah jalan yang lurus (straight way)
istilahnya lurus-lurus saja. Dari kalimat diatas juga dapat “dipastikan” bahwa
arah kanan jauh lebih baik dari arah kiri, namun yang terbaik adalah jalan yang
lurus, padahal belok kanan-kiri sama-sama belok juga kan tidak mengikuti jalan
lurus, hehehe.
Oke logika kalimat diatas hanya sebagai prolog saja, come
back to the story, setelah tumbangnya orde baru dan masuknya orde reformasi
tulisan-tulisan bahkan buku-buku yang terkait dengan pandangan kaum kiri ini
mulai banyak bermunculan, hal yang sangat tidak mungkin bila terjadi pada jaman
orde baru karena percetakan selalu diawasi dan sebelum terbit buku-buku harus
mendapatkan ijin. Lalu bagaimana perkembangan pandangan-pandangan kiri itu
sekarang? Ah saya mau cerita lagi, kemarin dulu saya pernah menemukan sebuah
buku yang bagus,judulnya “Dialektika Marxisme” penerbit tidak tahu tapi kover
buku berwarna hijau dengan gambar Mbah Marx (Karl Marx) besar tampil sebagai
kovernya. Jumlahnya lima biji, ada keinginan untuk membelinya namun karena
tidak membawa uang lebih apalagi kartu debit juga tidak punya akhirnya saya
berfikir kapan-kapan saja saya akan membelinya. Seminggu kemudian ketika saya
kembali ke toko buku itu ternyata buku hijau sejumlah lima biji di rak bagian
filsafat itupun lenyap, tanya ke database komputer ternyata memang kosong, sold
out! Padahal baru sekitar seminggu saya
tinggal, waduh akhirnya beli deh komik “agen polisi 212” salah satu komik yang
menjadi favorit saya.
Dari cerita diatas dapat ditemukan betapa cepat habisnya
buku padangan kaum kiri itu, contohnya buku “dialektika Marxisme” itu, saya
pernah melihat bagian belakang buku itu sebelum mengembalikannya di rak, baca-baca
ringkasan isi bukunya, sepertinya sih memang buku “canon” (ambil istilah
buku-buku Sherlock Holmes) atau buku-buku karya pengarang aslinya (dalam hal
ini Marx atau Engels) sendiri dan bukan
buku-buku “tambahan” sesudahnya. Menarik bukan, berarti meskipun pandangan kiri
dianggap masih terlarang di wilayah Indonesia yang bisa dilihat dari belum
dicabutnya TAP MPRS pada jaman orde baru sampai sekarang, namun bukan berarti
padangan kiri itu sudah mati “beneran” di nusantara ini, sepertinya orang-orang
berpandangan kiri hanya mati suri saja dan menunggu waktu untuk tampil dan blow
up di permukaan. Inilah yang menjadi ketakutan di era orde baru sampai-sampai
ada jargon “waspada bahaya laten Komunis”, istilah laten adalah sebuah
pemikiran tak tampak diluar tetapi beneran ada didalam, seperti api dalam sekam
dan seperti hantu. A haunted ghost.
Lama kemudian, jargon seperti ini semakin lenyap, Indonesia
sedang menghadapi hantu baru yang lebih nyata dan lebih merusak selain
Komunisme, hantu korupsi sepaket dengan
koruptor-nya ditambah dengan produk hukum yang masih “menyayangi” tindak pidana
ini, sehingga muncul jargon baru dari KPK yang lebih menohok “waspada bahaya
laten korupsi”. Ketika dahulu yang harus waspada penyelenggara negara kepada rakyatnya
agar tidak tahu-menahu pandangan-pandangan kiri, kini malah terbalik
penyelenggara negara yang diawasi oleh rakyatnya untuk menghindari laten korupsi. That’s a better world isn’t?
Sebenarnya saya juga tertarik dengan pemikiran Marxisme ini,
pemikiran yang mengedepankan logika dan hal-hal material, karena logika tidak
dapat berjalan kalau hal-hal yang di-logika-kan tidak material alias berbentuk
gaib dan mengambang diawang-awang, jadinya kalaulah Marxisme memang beneran
sedang berkembang meskipun tak nampak saya sih setuju-setuju saja, namun efek
sejarah perkembangan Marxisme perlu diwaspadai juga. Revolusi Marxisme tidak
pernah menuju kedalam Revolusi damai
(istilah Mahatma Gandhi) melainkan revolusi yang cenderung berdarah dan “menghabisi” musuh-musuh Marxisme itu
sendiri. Itulah yang harusnya dikendalikan bahkan mungkin harus dihindari. Dan juga
yang perlu dihindari dalam keadaan “damai” seperti keadaan saat ini adalah
istilah komunis sebagai senjata politik untuk menjatuhkan lawannya, entah
memang lawannya itu komunis “betulan”, influenced by Marxism and communism,
atau malah jadi kambing hitam saja.
Mengapa harus pemuda? dan mengapa
harus isme-isme? Pemuda adalah golongan yang bersifat revolusioner, atraktif,
namun cenderung mudah berubah dan mudah goyah. Sedangkan isme-isme terkait
dengan pola-pikir, gagasan yang akhirnya bermuara pada sebuah ideologi. Aspek
utama dari artikel ini adalah dari pemuda itu sendiri, Saya sendiri sebagai
orang muda tidak terlalu mengharapakan sebuah perubahan besar dengan waktu
relatif singkat dapat terjadi apabila pemimpin-pemimpin yang mengambil
keputusan strategis berasal dari golongan-golongan tua. Begitupun juga dalam
segi penyegaran politik, yang perlu dilakukan adalah penyegaran generasi
(regenerasi) kepemimpinan dan orang-orang didalamnya sehingga akan membuka
peluang dan celah untuk ide-ide baru yang lebih segar.
Oke setelah sekian lama blog saya kosong melompong akhirnya
diisi kembali dengan tulisan lagi, kenapa kosong? Karena saya sibuk coy,
hwkwkwk sok sibuk ikut-ikut dan jalan-jalan geje kesana-kemari jadinya
kecapekan sendiri. Oke kali ini ada tag-tag an baru yang tema nya terkait dengan
alam seberang atau alam gaib dan nyerempet-nyerempet alam gaib. Tag-tag annya
saya kasih nama “KISMI” (right word is
“kiss me” but pronounces as “kis mi”) :* akronim dari “KISah MIsteri” aja deh
Pertentangan dan “pertempuran” ideologi dalam tata kelola
ekonomi pada saat ini mungkin kurang mendapat perhatian yang lebih mendalam
setelah berakhirnya perang dingin dan kekalahan sistem ekonomi Marxistme-
Komunisme Uni Soviet pada era 80an dari sistem ekonomi kapital yang diusung
oleh USA.
Nama oom satu ini mulai tenar belakangan setelah menjadi tim sukses pasangan
Prabowo-Hatta di pilpres 2014 kemarin. Padahal nama oom ini belum setenar
sekarang ketika menjadi timses pasangan Mega-Prabowo pada pilpres 2004 lalu.
Nah terakhir-terakhir ini si oom Fadli Zon akhirnya sukses menjadi salah satu
wakil ketua DPR.
Prolog mau cerita dahulu.
Beberapa hari ini printer Saya yang berjenis Canon Pixma MP145 rewel, tidak mau
kerja ngeprint, padahal banyak tugas yang harus Saya selesaikan. Frustrasi?
Sudah pasti, apalagi ditambah banyaknya tugas-tugas yang mendesak.
Setiap dihidupkan, di layar LED
printer bertuliskan E dan 5, kalau mau ngeprint ada peringatan di komputer bahwa kartij tinta
printer yang digunakan tidak sesuai dengan printer. Aneh, padahal katrij
tintanya bawaan asli printer. Memang sudah uzur sih, tetapi kemarin-kemarin
masih bisa dibuat ngeprint berlembar-lembar tugas kok.
Masalah dimulai ketika tinta
habis dan Saya menyuntikkan tinta botolan ke katrij-katrij tinta tersebut,
setelah itu seperti biasa saya masukkan kembali ke tempatnya. Anehnya, setelah
itu katrij tinta “tidak dianggap” oleh printer. Printer mogok, jangankan
ngeprint, untuk proses scanning saja itu printer tidak mau. WTH going on!!.
Semakin frustrasi, MP tools pun
tidak membantu malah error, not
responding. WTH with you everybody!!!. Error tetap sama E5 di layar LED
printer dan ketidak cocokan kartij tinta dengan tipe printer ketika akan
ngeprint.
Pusing-pusing coba-coba
mengingat, paling penting dalam komputer adalah hardware dan software. Software
(driver dan aplikasi printer sudah lengkap, malah ditambah mp tools yang
jenisnya optional download lagi).
Mengerucut antara printernya
sendiri dengan kartij. Printer sepertinya tidak masalah, kartijnya ini yang
tidak bisa dibaca. Oke akan Saya bersihkan kartijnya.
1.Nyoba-nyoba
(lagi -__-) membersihkan kartij dari titik-titik tembaga yang seperti
kabel gepeng itu, kali ini pake pemutih pakaian (Bayclin) sama tisu bersih,
celup tisu di bayclin (hati-hati jangan sampai kena luka atau mata) peras sedikit.
oles-oles di kartij titik-titik tembaga mirip kabel gepeng.
2.Membersihkannya
hati-hati yaa, satu tisu ber-bayclin untuk satu kartij, untuk kartij hitam
(black) dan kartij berwarna (color).
3.Setelah
semua kartij dibersihkan, bersihkan juga head bagian bawah tempat kartij
menyemprotkan tinta. Bersihkan perlahan-lahan anggap saja kartij itu pacar
sendiri :p.
4.Ternyata
ketika membersihkan di bagian tembaga, tisu ber-bayclin saya sangat kotor.
Terbukti umur printer yang uzur disertai perawatan yang “kemproh” membuat
beberapa tinta ndemblok-ndemblok di
bagian itu. (Kalau di foto sudah bersih, cuman reka ulang saja itu J).
5.Setelah
itu pasang kembali kartij di tempatnya semula, biarkan bekerja.
6.Poin
ini yang paling penting. Setelah kartij di tempatnya masing-masing. Tekan
“on/off” agar printer mati dahulu, setelah itu tekan “on/off” agar printer
hidup kembali atau istilahnya restart.
Biarkan printer bekerja.
7. Masih adakah tulisan “E5” di LED?
Alhamdulilah, di printer Saya tulisan itu sudah hilang, diganti dengan tulisan
“I” yang berarti printer sudah normal dan siap digunakan.
8.Coba-coba
tes print (pakai tugas saya). Ada peringatan lagi, namun kali ini bukan kartij
yang tidak cocok, hanya pemberitahuan saja kartij telah diganti dan tinta
ditambah, mungkin hasil print buruk.
Whatever laah, klik “ok” dicoba print. Alhamdulilah bisa dan bagus hasilnya
(untuk tulisan dan tabel-tabel).
9.(optional) kalau dibuat test print
masih tidak mau juga keluar tintanya, ketika akan ngeprint (Ctrl+p) pilih “properties” dan tekan menu “perawatan”,
coba “deep cleansing”. Ketika itulah
kartij dibersihkan sekaligus “dipaksa” agar tinta bisa keluar.
Bahan-bahan:
1.Printer
tidak ada masalah dengan softwarenya (Driver printer dan aplikasinya/MP
navigator siiipp semua).
2.Tisu
bersih, pakai yang bagus jangan sampai mblubuti
(sobek-sobek kalau dioles)
3.Pemutih
pakaian (Saya pakai merek Bayclin, punyanya itu) Alasan pakai pemutih pakaian?
Karena “power”nya dalam mengatasi warna-warna di pakaian yang kelunturan sangat
bagus. Kartij printer saya juga kemproh kena tinta berwarna warni “mungkin”
dapat dibersihkan dengan bayclin.
Catatan:
1.Own Risk yah bro n sist, resiko
ditanggung sendiri. Saya cuman share pengalaman mengatasi eror ini di printer
pribadi Saya J
Alhamdulilah ternyata berhasil. Kalau Saya usul, coba dahulu resetter dengan
software atau pakai mp tools, kalau tidak bisa juga yah nekat deh seperti Saya
:p, kalau gak bisa juga silahkan dibawa ke ahlinya (tukang printer) atau beli
baru, hehehe. Semoga Allah memberi kemudahan bagi kita semua J. Wassalamualaikum.
Mulai
Hari Kamis tanggal 25 September sampai hari jumat dini hari tanggal 26
September 2014 kemarin, Anggota DPR bersidang untuk memutuskan beberapa
rancangan Undang-Undang (RUU) yang akan disahkan menjadi Undang-Undang (UU) diantaranya
adalah RUU keperawatan dan RUU pilkada. Perumusan RUU menjaid UU keperawatan
berjalan muluuuss, tetapi ketika pembahasan dan pengesahan RUU pilkada
segalanya berjalan dengan alot.
Kenapa yah saya kurang suka kalau memakai motor berjenis
matic. Aneh saja rasanya pakai motor tanpa gigi persneling ini, kadang-kadang
mesin dah nggereng tapi laju motornya kurang sesuai dengan keinginan :(.
Gara-gara si vega ditawar oleh teman bapak buat dipakai ngojek, sehingga
beberapa hari ini Saya bercerai dengan si vega yang berjenis bebek dan
“terpaksa” menggunakan si beat pink tahun 2010 lungsuran motor adik Saya si
Siska. Sebenarnya ada juga si megipret (NMP tahun 2013) yang merupakan motor
berjenis sport yang Saya suka, tetapi karena rasa penasaran kenapa matic
menjadi barang yang sangat laku mengalahkan penjualan motor bebek pada
tahun-tahun belakangan ini, jadinya Saya coba-coba saja menggunakannya, timbang
nganggur lagi tuh motor.
Kegiatan Membaca, khusunya
membaca buku adalah kegiatan yang menurut Saya sangat mengasyikkan. Buku
mungkin pada saat ini barang yang agak jadul yah, karena banyak buku-buku yang
sekarang berbentuk file multimedia semacam pdf atau djvu, namun bagi Saya
membaca buku yang paling asyik adalah buku biasa yang berbentuk fisik sebuah
buku. Yokpo karepe? Maksudnya Buku yang paling Saya sukai adalah buku yang
terdiri dari berlembar-lembar kertas dan halaman seperti lazimnya buku jadul
itu, yang bisa ditekuk-tekuk, dan jarang bikin pedas di mata.
Sepertinya hobi membaca buku Saya
ini gara-gara terpengaruh oleh ibu Saya yang dahulunya adalah salah seorang
yang menyukai buku, sekarang ibu malah jarang (atau bahkan tidak sempat) membaca
buku, beliau lebih suka melihat televisi. Semenjak kecil Saya dilangganani
majalah Bobo, sebuah majalah anak-anak yang cukup terkenal pada masa itu.
Majalah Bobo di mata Saya sewaktu kecil adalah majalah yang benar-benar bagus, bahkan beberapa cerpennya sampai
sekarang masih Saya ingat. Ada sebuah cerpen yang menceritakan tentang keikhlasan seorang anak bernama
Martha yang membantu sesorang dengan memberikan pakaiannya kepada anak yang
sedang tertimpa musibah kebakaran dan menginap di rumahnya. Martha yang semulah
“ogah-ogahan” akhirnya memberikan sebagian pakaiannya kepada anak tersebut, tak
berapa lama Martha mendapat “berkat” dengan menerima pakaian yang dibelikan
oleh tantenya yang jarang pulang ke rumah. Tante tersebut memberikan pakaian
baru yang lebih banyak untuk Martha dan keluarganya. Mama si Martha pun memberi
petuah kepada Martha ~ ikhlas dalam memberi akan mendapat balasan yang lebih
baik dari Tuhan. Cerita ini sungguh indah dan sampai saat inipun masih Saya
ingat.
Meningkat dari Bobo mulai membeli
novel anak-anak agar bisa awet dibaca saat liburan sekolah, kisah yang paling
seru adalah detektif . Pilihan Saya jatuhkan kepada “Lima Sekawan”nya Enid
Blyton, memilih novel inipun gara-gara terpengaruh ibu yang katanya dahulu
pernah punya koleksi novel itu. Dan ternyata, woilaaa..... novel ini memang
sangat bagus. Cerita yang Saya miliki dari novel ini pertama kali berjudul “Ke
Bukit Billycock”, sampai saat ini Saya masih ingat ketika Lima Sekawan melakukan
perjalanan dari rumah ke Bukit Billycock mereka melewati padang rumput dengan
pagar-pagar kayu dan bunga-bunga mentega yang tertiup-tiup angin. Melihat
kalimatnya lalu dibayangkan, hemmbbbb.... benar-benar suasana yang sangat
indah. Bersepeda berempat bersama saudara dan sepupu ditemani anjing mereka
“Timmy” yang berlari-lari mengikuti ayunan pedal sepeda, melewati dataran hijau
di daerah Inggris yang dibatasi oleh pagar-pagar bambu, diseberang pagar kayu
bunga-bunga berwarna kuning mentega bergoyang-goyang tertiup angin sementara di
kejahuan ladang tampak bintik-bintik kecil biri-biri yang sedang merumput di
bukit hijau landai. Asyyiik.
Gara-gara kalimat-kalimat indah
Lima Sekawan nya Enid Blyton, liburan sekolah selalu rutin diisi dengan novel
ini. Beberapa waktu akrab dengan Lima Sekawan, tertarik juga pada novel “si
paling badung” juga karya Enid Blyton. Menceritakan seorang gadis kaya bernama
”Elizabeth Allen” yang sangat badung sehingga suatu ketika Ia diberangkatkan
ibunya untuk bersekolah di sekolah-asrama “Whytealeafe”, Elizabeth berujar ia
kan bertindak sangat nakal sehingga Ia akan dikeluarkan dari sekolah, namun
selama waktu berlalu, ternyata di sekolah itu Elizabeth menjadi lebih dewasa
dan sangat mencintai almamaternya. Elizabeth pun akhirnya berubah dari seorang
anak yang paling badung menjadi anak baik dan terpilih menjadi salah satu
pengawas di sekolah tersebut.
Asyiknya membaca buku adalah Kita
bisa menjadi sutradara sekaligus memilih-milih pemainnya menurut imajinasi Kita
masing-masing, tak jarang imajniasi kita juga “beterbangan” melintasi ruang dan
waktu ke tempat lain sambil membayangkan indahnya tempat tersebut.
Membaca buku juga membuat kita
haus. Haus apa? Haus dengan informasi-informasi yang terkait dan mendukung
informasi yang ada dalam buku tersebut. Ada salah satu buku lokal Indonesia
yang menurut Saya termasuk kelas masterpiece, Ia adalah buku “Atheis” karya Achdiat
Karta Mihardja terbitan Balai Pustaka. Perkenalan pertama dengan buku ini
sebetulnya dejavu sih, ketika itu
saya masih kelas 2 atau 3 di SMA. Cukilan kisah dari buku ini sepertinya pernah
menjadi bahan pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia, entah itu alurnya ataupun
tokoh-tokohnya. Kalimatnya kalau tidak salah begini:
“kereta api merayap-rayap,
seakan-akan segan ditumpangi orang atheis seperti kami. Dan ketika jalannya
menanjak keluarlah keringatnya, mendesah-desah mengeluarkan uap dan asap,
seakan-akan memeras tenaganya untuk maju terus.
Aku tertunduk di sudut gerbong.
Sedang Anwar tak tentu lagi duduknya. Berpindah-pindah saja seperti lalat.
Kebetulan sekali kereta itu agak lowong.”
Itulah salah satu potongan kisah dalam roman “atheis” yang ada dalam
buku paket SMA (tapi lupa kelas berapa). Setelah agak dewasa (seperti sekarang :3
gak terlalu dewasa macam si Anton, baca: tua :3) akhirnya Saya sudah bisa
membeli roman atheis tersebut. Alhamdulilah kan. Ceritanya? Karena diatas Saya
sudah katakan buku ini tergolong Masterpiece jadi ceritanya memang sangat bagus
sekali (lima bintang). Secara garis besar roman ini bercerita mengenai
kehidupan Hasan, seorang pemuda yang sedang tumbuh. Hasan berasal dari keluarga
yang sangat taat beragama. Namun, hidup Hasan mulai berubah ketika Ia bekerja
di Bandung dan berkenalan dengan Kartini dan Rusli. Kedua orang ini adalah
orang-orang modern di mata Hasan, Rusli merupakan teman masa kecil Hasan yang
saat ini menjadi bagian organisasi yang berafiliasi dengan ideologi Marxis. Rusli
dan Kartini mempunyai gaya hidup yang bebas di mata Hasan, meski hubungan yang
mereka katakan tak lebih dari sekedar hubungan kakak-beradik saja. Lama Hasan
bergaul dengan kedua orang ini (Rusli dan Kartini) pandangan-pandangan Hasan
mengenai ke-Tuhanan mulai berubah, Kerajinan ibadah Hasan mulai berkurang, ia
mulai meninggalkan perintah agamanya dan
bergabung dengan Rusli dan Kartini. Selama bergabung dengan dua orang itu,
Hasan berkenalan dengan Anwar dan teman-teman Rusli lainnya. Maka semakin
dalamlah pandangan-pandangan Hasan terhadap ideologi baru ini meninggalkan
pandangan hidup sebelumnya yang mengandalkan basis agama. Kehidupan Hasan
semakin sulit ketika perbedaan pandangan itu diketahui oleh kedua orang tuanya
yang menyebabkan ayahnya kecewa dan akhirnya meninggal dunia. Hasan akhirnya
menikah dengan Kartini, namun Hasan merasa kurang nyaman karena hubungan Kartini
dengan Anwar, Anwar adalah seorang pria penganggur yang menganggap hidup ini
dapat dilaksanakan dengan sebebas-bebasnya tanpa adanya peraturan. Suatu
ketika, karena kekalutan pikirannya sendiri Hasan menerobos jam malam jepang.
Ia seperti gila mencoba mencari-cari istrinya (Kartini) yang telah bercerai dan
diduga ada hubungan dengan Anwar. Ia pun ditembak Jepang dan dibawa ke markas
Kanpetai (Polisi Militer Jepang) disitulah Hasan mengakhiri hidupnya. Huaaa
sedih L, tetapi
sebetulnya buku ini memang bagus. Latar belakang kisahnya adalah jaman
Hindia-Belanda sampai jaman jepang akhir. Pak Achdiat mampu menceritakan
penggambaran kota Bandung yang indah dengan baik sekali, jadinya Saya yang
membaca seolah-olah ikut berpetualang bersama Hasan, Rusli dan Anwar. Kalau
teman-teman suka membaca, roman ini patut menjadi salah satu koleksi di rak
buku. Benar-benar gak rugi deh. Nanti saja secara lengkap buku ini Saya buat
artikel sendiri, buku-buku lain (next project) yang mau Saya cari karena dejavu
pernah baca lainnya adalah: Senyum Karyamin (cerpen atau kumpulan cerpen),
Robohnya Surau Kami (Cerpen-Kumpulan cerpen) dan Harimau!..Harimau! (pengarang Mochtar
Lubis).
Eh, sebagai penutup artikel ini,
Saya kasih tahu rahasia yah. Hahaha. Kalau teman-teman tinggal di daerah Malang
Kota atau Kabupaten Malang dan senang dengan buku-buku novel. Beli deh di Toko
Buku TogaMas-Dieng setiap hari Senin awal dan akhir bulan. Kalau niat mau beli
novel atau buku cerita, lingkar-lingkarin saja tanggalan setiap senin awal dan
akhir bulan. Dapet diskon tambahan loo. Asyyik kan :3. Si Ayu (Ayu puspitaningrum)
adik angkatan Saya juga kerja disana, pernah tak gudo dia agar 500rb gaji bulanannya ditukar saja dengan buku wong
dia kerja di toko buku. Hwkwkwkw. And
then, Semoga hobi membaca Saya ini
sampai nanti terus berkembang, sampai punya keluarga dan punya anak sendiri
nantinya, pokoknya buku adalah salah satu kebutuhan. Direwang-rewangi nabung deh
entar biar bisa beli buku per bulan sama susu anak. Cheeeers :3
Hari minggu terakhir bulan Agustus pasti ada sesuatu yang
seru. Apa yah? Tentu saja main-main ke dusun si Eneng Fita lihat-lihat
keramaian karnaval dan lomba-lomba. Di dusun macam kampung si eneng ini setiap
hari minggu terakhir di bulan Agustus memang sedang diselenggarakan puncak
perayaan sekaligus penutup lomba-lomba yang digelar selama
bulan Agustus. Biasanya ada acara karnaval, ada lagi bantengan, lalu ada lagi
lomba paling seru macam perang bantal (bantal
battle hwkwkwk) dan panjat pinang (pinang
climb hwkwkwkwk) (ojok percoyo bahasa inggris e yoo).
SOP atau Standar operasional Prosedurnya adalah; taruh motor
di rumah si Eneng, minta ijin dan pamit pada Abi Mulyadi, jalan kaki deh ke
pinggir jalan yang cuma 200 meteran dari rumahnya si Eneng. Kenapa kok jalan
kaki? Karena banyaknya orang mau lihat karnaval dan keramaian kadang-kadang
sampai jalan pun agak sulit, orang-orang
yang bawa motor pun harus bingung motornya mau diparkir dimana. Wong tumplek
blek ee. Jadinya mau tidak mau harus ditunggui motornya dengan cara dinaiki
terus. Kalau Saya sendiri sih emoh kayak gitu, kan niatnya mau lihat karnaval
dan lomba-lomba, dengan santaiii tentunya.
Oke jalan deh setelah melewati ijo royo-royo selama kurang
lebih 15 menit sampai deh di tepi jalan. Analogi yang paling tepat bagi kampung
si Eneng ini menurut Saya adalah sama dengan lirik lagu “Rayuan Pulau
kelapa”nya ismail Marzuki, jadi pingin nyanyi deh kalau lewat jalan ini:
“Tanah Airku Indonesia
Negeri Elok Amat Ku Cinta
Tanah Tumpah Darahku Yang Mulia
Yang Ku Puja Sepanjang Masa”
“Tanah Airku Aman dan Makmur
Pulau Kelapa Yang Amat Subur
Pulau Melati Pujaan Bangsa
Sejak Dulu Kala “
Oke tunggu karnaval di tepi jalan, panass. Untungnya Saya
gak pakai topi, hadeeee :9. Si eneng sih gak bakal panas wong kudungan. Panas
enggak tapi mungkin kegerahan, soalnya dia diem aja sih jadinya gak tahu
kondisinya. Agak lama menunggu, dari jauh datang arak-arakan pertama karnaval
ini. Diingatkan dahulu ya. Karena ini karnaval satu desa maka yang ikut buanyak
bener. Satu desa itu terdiri dari beberapa RW dan belasan RT yang tediri dari
belasan organisasi pemuda, belasan organisasi pendidikan (PAUD, TK, SD), dan belasan
organisasi ibu-ibu (kumpulan ibu-ibu produktif, tapi bukan arisan loo yaa :D),
kalau setiap organisasi atau minimal RT itu disuruh mengirimkan wakilnya
tentunya jumlahnya besar sekali kan.
Oke iring-iringan pertama datang, ibu-ibu produktif (yang
tadi Saya ceritakan diatas) sedang asyik-asyiknya senam dengan pakaian seragam.
Lagunya? pakai “morena”nya Syahrini dengan versi dangdut koplo. Ckckck :D. lalu
ada lagi iring-iringan sepeda hias anak-anak PAUD dan SD. Senang sekali melihat
anak-anak kecil itu berbaris dengan sepeda hias, sepedanya dihiasai dengan kertas
warna-warni tetapi yang paling dominan tetap koalisi warna merah-putih
dong. Arak-arakan semakin ramai, orang-orang berdatangan semakin sumpek. Ada
arak-arakan bayi ajaib. Orang-orang tua memakai pakaian bayi dan popok, hadeee
sopo pisan sing gelem dadi ngnu iku.Hahaha. Lalu yang selalu ada dalam karnaval
made in Indonesia yakni banci-bancian dan pocong galau. Pastinya dua hal aneh
(banci-bancian dan pocong galau) ini selalu ada setiap karnaval kampungnya si
Eneng (cemorokandang) ataupun karnaval di kampung Saya Singosari.
Tak lama ada mbak-mbak pakai pakaian putih perawat. Wiii
mbak-mbak perawat beneran atau bohongan nih? Ternyata mbak-mbak perawat beneran
dari puskesmas. Ada lagi yang menarik perhatian, tank yang terbuat dari gerobak
yang bisa didorang, tanknya bisa men “dentum” beneran loo pakai mercon bumbung
atau meriam bambu. Suaranya keras sekaleee, si Eneng agak-agak takut jadinya,
sebetulnya saya juga sih tapi jaga imej dong masak cowok kalah dengan suara
meriam bambu. Oke alhamdulilah akhirnya si tank gerobak berlalu juga, padahal
hati ini sudah dag-dig-dug ketakutan aseeekkk. Lalu ada juga yang membawa jip
dengan bendera Indonesia dan Palestina. Wahaa ternyata mau meniru
pahlawan-pahlawan di Palestina, bagus-bagus. Demi menghayati perannya sampai-sampai
ada cewek-cewek berkerudung yang nggandol
mobil jip itu selama pawai. Mugo-mugo gak
kemeng tangan e samean mbak :D.
Kalau teman-teman pernah membaca buku “Laskar Pelangi”nya
Andrea Hirata tentu sangat familiar dengan gambaran dan tarian-tarian gaib dari
negeri antah berantah yang diciptakan oleh Mahar ini. Seluruh tubuh dikasih cat
dan dihiasi dengan daun-daunan. Tarian dengan gerakan loncat-loncat dan
teriakan awuuuuu...!! awuuu!!! Awuuuuu!! Ini bisa menghibur para penonton.
Apresiasi yang sangat besar Saya berikan pada pemain tarian ini, mereka tetap
mau eksis dalami kondisi jalan yang panas dengan tubuh seperti itu demi
menghibur para penonton yang memang membludak. Benar-benar okee.
Berdiri terus
selama beberapa jam membuat perut melilit juga, liat di samping kiri si Eneng
diem saja sambil tetap lihat karnaval, no
comment blas cuman senyum-senyum saja kalau ada hal-hal lucu di pawai.
Laparkah dikau? Terpaksa diajak beli bakso (soalnya cuman ada bakso),
beringsut-ingsut melewati kerumunan buat beli bakso. Pesen 2 porsi ditambah
dengan jeruk anget kesukaan Saya. Selesai makan tepok jidat ternyata harga
baksonya cuman 5000 rupiah seporsi dan jeruknya 2000 rupiah, wahaa benar-benar
murah kan. Bakso 5000 rupiah seporsi bener-bener bikin no comment lah, padahal biasanya minimal 7000 rupiah seporsi. Isinya
dapet pentol medium satu, pentol kecil satu, mi kuning + bihun, tahu goreng +
rebus, somay + gorengan somay. Uang sepertinya mengalami deflasi di wilayah ini
jadinya bisa jajan dan main-main sepuasnya. Dipikir-pikir kenapa murah sekali yah, jadi
aneh. Mungkin ini yang dinamakan bung Karno dengan berdikari, jualan bakso
dagingnya dari sapi sendiri, kuahnya dari tulang sapinya sendiri, yang beli
cuman bahan-bahan mie dan tahu.hihihihi. Jadinya harga jualnya murah sekalee.
Setelah beristirahat sejenak, kembali lagi ke tempat
karnaval. Tetap saja ramai dan membludak. Dari jauh terdengar suara-suara keras
lagi. Tank gerobak lagi kah yang menjadi something
haunted Saya dan si eneng dalam parade ini? Ternyata bukan. Benda aneh
mirip lele raksasa bertuliskan F-58 melintas dengan suara kencang. Ternyata eh
ternyata itu motor “korekan” yang dihias agar mirip jet tempur. Sebenarnya
sukses sih, suara motornya saja sudah mengalahkan jet tempur dan lagi kode tipe
F-58 berarti pesawat ini sudah sangat advanced,
wong di pabriknya saja kalau tidak salah pol-polan kodenya hanya sampai F-19
hwkwkwk.
Tidak sampai selesai karnavalnya si eneng ngajakin pulang.
Yaudah pulang saja yuk, sudah capek ternyata lebih dari 4 jam Saya dan dia berdiri
menyaksikan karnaval itu. Akhirnya jalan lagi, sambil lihat-lihat hijaunya
sawah dan pohon kelapa yang langsing meliuk-liuk mengikuti hembusan angin
ladang. Kapan-kapan kalau ladangmu panenan kelapa bagi-bagi yo neng :D. Tetapi,
kelapa sepertinya bukan komoditas unggulan di kampung ini, padahal Saya sendiri
senang sekali dengan buah bulat ini. Kelapa sangat jarang dipanen, kalau sudah
tua yah dibiarkan jatuh saja, nanti bertunas sendiri lalu jadi pohon lagi. Kalau
pingin bawa pulang atau butuh buat dimasak tinggal naik sendiri (tapi Saya
takut) paling satu-dua butir sudah buanyak sekali buat masak sehari-hari. Kelapa mulai dibutuhkan ketika
mau membuat jenang untuk acara
sunatan atau pernikahan, dan kampung si
eneng saya ini sangat terkenal kalau disuruh memasak jenang, karena kelapanya milik sendiri bisa sampai puluhan bahkan
ratusan butir yang diselep untuk
membuat santannya jenang. Rasanya?
Ehemm gurih, manis, dan empuk. Tapi kasihan juga lihat ibu-ibu kalau mau
membuat jenang ini, bisa seharian
mereka memeras kelapa yang sudah diselep itu agar menjadi santan. Tapi
kebanyakan ibu-ibu itu tenang-tenang saja, mungkin memeras kelapa itu
dianalogikan dengan memeras dan nguyel-nguyel kepala suami atau anaknya yang
nakal. Hehehe.
Akhirnya sampai di rumah si eneng jam 5 sore, setelah disuruh mampir dan duduk sebentar langsung
pamit pulang meneruskan perjalanan ke rumah Saya di Karanglo dengan motor bebek
kesayangan si Vega. Sore ini begitu indah. Aseeeekkk. Jadi pingin nyanyi lagi.
Sekarang lagunya Om Elvis (Elvis presley) saja deh judulnya “falling in love with you”
I think this song as a
greatest love song after all. Kali ini ada videonya falling in love with
you versi Om Bocelli (Andrea Bocelli) dari youtube.
Sumber: metrolyric.com diterjemahkan Saya sendiri sak ceto-ceto e.........
Wise men say only fools rush in - Pria bijaksana bilang hanya orang bodoh yang tergesa-gesa
But I can't help falling in love with you - Tapi aku tak bisa menahan untuk jatuh cinta padamu
Shall I stay, would it be a sin - kalau Aku diam saja, jadinya Aku salah juga......
If I can't help falling in love with you - Jika Aku tak bisa menahan untuk jatuh cinta padamu
Like a river flows surely to the sea - Seperti sungai mengalir yang selalu menuju lautan Darling, so it goes - Sayang, biarlah terjadi
Some things are meant to be - Segala sesuatu sebagaimana mestinya
Take my hand, take my whole life too - Pegang tanganku, ambilah seluruh hidupku (wahaa... 4l4y)
For I can't help falling in love with you - Ketika aku tak bisa menahan untuk jatuh cinta padamu
Like a river flows surely to the sea - Seperti sungai yang menuju ke lautan Darling, so it goes - Sayang, biarlah terjadi
Some things are meant to be - Segala sesuatu sebagaimana mestinya
Take my hand, take my whole life too - Pegang tanganku, ambillah seluruh hidupku (hihihi...ancen 4lay kalimat iki)
For I can't help falling in love with you - Karena Aku tak bisa menahan untuk jatuh cinta padamu
For I can't help falling in love with you - Karena Aku tak bisa menahan untuk jatuh cinta padamu
Meskipun saya bukanlah perokok
tapi melihat video iklan Djarum 76 terbaru ini buat Saya senang juga. Hanya ada
dua kata untuk video ini. Cerdas dan kreatif. Mungkin benar yang dirasakan oleh
pengusaha-pengusaha rokok di Republik Indonesia bahwa peraturan-peraturan
tentang rokok terhadap industri penyumbang pajak yang besar tersebut semakin
kesini semakin menyulitkan mereka. Dimulai dengan melarang memberi rokok kepada
anak-anak kurang dari umur 18 (ini Saya sangat setuju) entah itu dia beli atas
kemauan sendiri atau mungkin disuruh orang tuanya. Hehehe. Lalu Iklan yang ada
di media massa dilarang menggunakan gambar yang ada rokoknya yang berarti iklan
rokok tanpa adanya rokok yang ditampilkan, jual produk tanpa menampilkan
produknya :p , cukup aneh tapi setuju juga deh. Terus ada peraturan nasional
dan perda yang melarang merokok di tempat publik, perokok harus merokok di
smoking area (Ini juga sangat setuju). Terus ada lagi peraturan terbaru saat
ini yang menempelkan gambar seram serta peringatan merokok yang “memakan” 25% bidang
bungkus rokok (ini juga Saya setuju) biar perokok mikir-mikir akibat rokok bagi
dirinya dan lingkungannya. Berarti setuju semua dong? Memang iyaa. Horeeeee!!.
Karena peraturan-peraturan yang
“aneh-aneh” tersebut pada industri ini mengakibatkan setiap produsen rokok
mulai berfikir kreatif terhadap peluang bisnisnya. Salah satunya iklan yang
saya sukai ini yang menceritakan bagaimana asal mula gambar orang yang sedang
eksis di setiap bungkus rokok di Republik Indonesia ini.
Tersebutlah seorang pemuda
setengah tua dengan wajah kucel sedang berjalan-jalan, di sebuah toko buah, dia
menemukan dan menggosok lampu ajaib si jin. Jin keluar dan memberikan satu
permintaan kepada orang tersebut. Si orang pingin terkenal dan fotonya eksis di
seluruh Indonesia. Simsalabim si Jin pun mengabulkan. Bagaimana lucunya? Lihat
sendiri deh tautan videonya dibawah ini. hohoho, selamat menonton ya.
Sebagai seorang
mahasiswa ilmu Akuntansi dan Ekonomi, ilmu otomotif meruapakan hal yang sangat
baru bagi Saya dan mungkin teman-teman Saya yang lain. Padahal otomotif sendiri
sangat dekat dengan kehidupan Saya. Saya sendiri mempunyai seorang paman yang sampai
saat ini bekerja di dunia permesinan meskipun usianya sudah memasuki lanjut.
Saya sebetulnya mau tidak mau juga harus bersentuhan dengan dunia
otomotif ini karena Saya sudah mempunyai kendaraan pribadi yang wajib Saya rawat.
Ada si Vega R (New vega-R tahun 2006), lalu ada lagi Megipret (New mega pro
2013), juga ada motor operasional kesukaan Bapak si Beat dua ekor (Honda Beat tahun
2010 dan 2013) belum lagi mobil-mobil milik bapak Saya macam si fredy (Honda
Freed tahun 2012), si APV (Suzuki APV tahun 2006), dan mobil pribadi adik Saya Siska (Siska Dyah) yaitu si Atoz (Hyundai Atoz tahun 2000). Banyak yaa? Iya memang. Alhamdulilah bisa beli,
tetapi memang sangat kebanyakan, jadinya mungkin nanti ada beberapa yang
dilego. Beli barang memang mahal tapi merawat barang agar dapat digunakan
dengan baik jauh lebih mahal bukan?
Ilmu adalah
salah satu hal yang paling penting dalam mengarungi hidup ini, ilmu apapun itu.
Oleh karena itu Saya sangat suka mempelajari ilmu yang dapat diaplikasikan langsung
di hidup ini. Ketika sudah “dititipi” tunggangan itu, mau tidak mau Saya juga
harus tahu sedikit-sedikit dan mengerti kondisi tunggangan Saya. Minimal Saya dapat
merasakan keanehan apa dalam kondisi tunggangan Saya itu ketika “sakit” dan
dapat memberikan hipotesis kemungkinan masalah pada parts tertentu, untuk bisa
ngoprek sendiri secara langsung atau Do
It Yourself katanya Ipan pertamax7 untuk kali ini saya hanya berani pada si
Vega saja. Si Vega menjadi laboratorium sekaligus kelinci percobaan tangan-tangan
Saya ini. Hehehe.
Paling penting
ucapan terimakasih Saya yang tak terhingga Saya sampaikan kepada pengasuh
blog-blog otomotif yang kebanyakan tergabung dalam sarekat Blog Jatimotoblog:
Pak Haji Taufik di warung TMCBlog.com, Om Iwan di warung iwanbanaran.com, Ipan
di warung Pertamax7.com, Pak Bons di Bonsaibiker.com, Om Yudi di YudiBatang.wordpress.com,
Hilmi di warung MGLNblog.wordpress.Com (ane terpengaruh pasang kepet byson di megipret dari ente Bro,
tenkyu :D) dan Om Azis di blog WarungDOHC.com. Karena share ilmu dari Om-Om ini
selain juga di Klub Mega Pro chapter Kota Malang membuat saya mendapat ilmu
baru yang bisa Saya manfaatkan dalam kehidupan Saya sehari-hari, minimal kepada
tunggangan Saya sendiri laa.
Saya sangat
merekomendasikan orang-orang yang awam otomotif macam Saya sendiri untuk
membaca blog-blog diatas, minimal kita menjadi dapat memahami tunggangan kita
sendiri Bro! Selain itu blog-blog otomotif diatas juga selalu mengupdate
hal-hal baru mengenai dunia permotoran jadinya kita tidak kudet/kurang update.
Sebelum produk baru motor muncul, biasanya blog-blog diatas selalu memberikan
berita perkembangan produk yang akan muncul, renderan gambar parts yang akan
muncul, dan spy shot pengetesan motor baru di jalan. Benar-benar oke pokoknya.
Selain itu artikel-artikel yang paling penting adalah mengenai masalah yang
mungkin terjadi pada motor kita dan cara ngopreknya sendiri. Di warungnya Ipan
Pertamax7.com banyak artikel DIY (Do It
Yourself) yang berisi cara-cara mengatasi masalah pada motor, mulai dari
bocornya tangki motor sport, ganti bohlam sampai cara melem plastik dengan
menggunakan abu campur lem kuat (alteco). Sedangkan di warungnya Om Aziz di
WarungDOHC.com saya dapat melihat cara oprek karburator dan oprek-oprek bagian
mesin, meskipun Saya sampai saat ini belum berani melakukannya, tapi ilmu ini
tetap Saya simpan. Terimakasih Om :D. Di warungnya Hilmi di MGLNblog.wordpress.com ada
apa? Banyak hal-hal kreatif dan racun-racun modif ditebar khususnya untuk new megapro,
tunggangan sehari-hari kita kan sama-sama si megipret alias GL 150 RR.
Akhir kata lewat
tulisan ini saya sangat berterimakasih kepada pengasuh blog-blog otomotif besar
diatas atas share infromasi dan ilmunya. Semoga blog-blog tersebut terus hidup
dan berkarya dalam independensi informasi dan semangat menge-share ilmunya.
Terimakasih Om-Om sekalian.
Beberapa bulan
ini ANTV sukses menjadi pelopor acara-acara TV anti mainstream. Setelah
sebelumnya acara TV kebanyakan sinetron, diganti acara dangdut plus
joget-joget, lalu ada lagi acara banyolan-banyolan aneh-aneh. ANTV sukses
menarik perhatian pemirsanya dengan film anti mainstream macam film epik
Mahabarata yang memang keren banget ceritanya khususnya pemainnya, yang paling
menjadi favorit Saya tentu saja pemeran Dewi Madrim yang sayangnya harus take shoot
sebentar saja di beberapa film awal karena harus mengikuti alur cerita ikut
meninggal bersama Raja Pandu. Padahal cakep banget pemeran Dewi Madrim itu.
Entah siapa namanya, hadeeeee. Lalu film kedua yang anti mainstream adalah
sebuah film kartun dari Rusia. Film apalagi lagi kalau bukan Masha and the
bear.
Film Masha ini
adalah film yang berkisah tentang persahabatan beruang mantan pemain sirkus
dengan seorang anak kecil yang benar-benar imut. Beruangnya dipanggil Mischa
yang dalam bahasa Rusia berarti beruang, sedangkan si anak kecil itu bernama
Masha. Jika dilihat-lihat memang film ini bernuansa “sangat Rusia”. Beruang
adalah binatang kebanggaan bagi penduduk Rusia meskipun lambang negara Rusia
tidak menggunakan binatang ini, tetapi beruang dianggap sebagai salah satu
simbol kebanggaan dari bangsa Rusia. Hal ini tidak terlalu mengherankan jika
melihat letak geografis dataran Rusia yang memanjang sampai ke utara di wilayah
artik tempat hidup beruang salju atau polar bear. Jangan lupakan pada jaman
Rusia dahulu yang masih bernama Uni Soviet sebutan bagi negara ini selain
negara “tirai besi” adalah negara “beruang merah”. Beruang lagi beruang lagi
kan.
Ketika melihat
bentuk fisik si beruang dalam film ini, Saya jadi teringat dengan salah satu
sekretaris jendral komunis di masa Uni Soviet dahulu. Namanya adalah Om
Brezhnev (Leonid Brezhnev). Bentuk fisik yang paling mirip adalah alis mata si
beruang yang benar-benar mirip dengan alis mata om Breznev ini. alis mata Om
Brezhnev bentuknya tebal mirip ulat bulu (maaf ya Om emang bentuk e ngunu :p)
persis sama dengan alis mata si beruang.
Lalu si Masha. Wajahnya memang benar-benar orang
Rusia dengan mata hijau-hitam dengan rambut pirang dan kulit putih bersih, namun biasanya
ada sedikit bintik-bintik merah di sekitar pipi dan dahinya. Wajah Masha ini
mengingatkan saya pada salah satu petenis kebanggaan Rusia, namanya Mbak
Sharapova (Maria Sharapova). Mungkinkah Masha dibuat berdasarkan gambaran fisik
Mbak Sharapova ketika kecil? Mungkin saja. Namanya pun hampir-hampir mirip. Lihat
saja MASHA sama dengan MAria SHArapova. Nah benar kan. Hehehe. Pakaian Masha
yang imut ini pun mencerminkan budaya Rusia, pakaian sehari-hari Masha adalah
pakaian lengan panjang dengan rok terusan ditambah dengan penutup kepala yang
mirip dengan jilbab di budaya kita, di Rusia kain penutup kepala seperti itu
disebut sebagai Babuska. Jadi ingat Babuska Lady dalam kisah John F. Kennedy.
Hiii serem kisahnya.
Oke kembali lagi
ke Film Masha and the Bear. Film ini Saya rasa berhasil mengangkat dan
mengenalkan budaya Rusia di indonesia, keberhasilannya sama seperti film Upin
dan Ipin yang sukses juga mengenalkan budaya melayu (khususnya Malaysia) di
Indonesia. Tokoh-tokoh tenar macam P. Ramlee dan Azis Satar yang merupakan
pemain film legendaris asal Malaysia penah muncul juga dalam serial ini.
Padahal Saya sendiri baru tertarik melihat potongan-potongan film P.Ramlee
gara-gara Ahmad Dhani membawakan lagi lagu “madu tiga” yang asyik-aneh itu :D.
Di film Masha
and the Bear pun selain budaya dari Rusia yang ditampilkan dan dicoba
“diangkat”. Lagu-lagu dari Rusia pun seringkali disajikan dalam film ini. Saya
belum tahu apakah film Masha and the Bear yang menceritakan tentang liburan si
beruang (Mischa) dengan kereta api yang harus gagal karena “repotnya” si Masha
dalam mempersiapakan segala sesuatunya pernah ditayangkan di ANTV? Tapi di
youtube ada kok, coba nanti cari sendiri ya. Judulnya gak tahu soalnya pakai bahasa Rusia. Hehehe. Disitu ada
“lagu wajib” milik Rusia yang berjudul “Farewell of Slavinka”. Farewell of
Slavinka adalah lagu wajib Rusia yang dimainkan pada jaman perang dunia kedua
dahulu kala (gegeran antara Om Stalin dan Om Hitler) untuk mengantarkan para pejuang
ke medan pertempuran. Lagu ini sangat patriotik dan nadanya mudah diingat,
karena itu ketika lagu ini dimainkan oleh teman-teman Masha (si Kambing, si
babi, dan si anjing) untuk mengantarkan Masha dan beruang yang akan liburan
dengan menggunakan kereta api saya pun langsung mengenalinya.
Kalau nanti film
Masha and the Bear terus eksis, saya tidak kaget jika tiba-tiba nanti (mungkin)
muncul anak laki-laki dengan rambut pirang jabrik, muka putih bersih agak
berbintik kemerah-merahan dengan mata
agak sipit dengan nama ASHA yang (mungkin lagi) menjadi tandem dari Masha.
Gambaran siapakah itu? Tentu saja si Andrey Arshavin pemain bola terkenal asal
Rusia. Hehee. Mungkin loo.
nb gambar: 4.bp.blogspot.com, fansshare.com, Russiapedia.com