Datang di
Bululawang masuk dealer Sekawan Motor Bululawang. Lihat-lihat motor NMP-FI baru
yang fuel injeksi itu. Yah bagus semua keadaannya. Lihat list harganya,
tertulis 21.850.000 on the road. Berarti dibandingkan dengan si megipret punya
Saya (NMP tahun 2013) yang masih menggunakan karburator, NMP-FI ini dalam
setahun sudah naik sebesar 1.450.000, lumayan nampol yah. Liat harga si verza
pun sudah 19.670.000 hampir mendekati angka 20 juta. Padahal waktu si verza
dulu baru keluar dan Saya sudah kadung jatuh cinta dengan si megipret, si verza
dihargai sekitar 17 juta akhir sampai 18 juta awal. Itupun kalau tidak salah
sudah dapat bonus servis dan ganti oli mesin setahun penuh karena dalam masa
promosi. Bandingkan dengan megipret yang hanya dapat gratis 3 kali servis dan 2
kali ganti oli. Tapi Aku tetap mencintaimu megipretku.
Urusan
bayar-membayar empat ekor motor NMP-FI dilakoni bapak dengan kasir. Sekitar
sejam Kami menunggu sementara diluar sayup-sayup terdengar suara adzan dan
ceramah di masjid. Hadeeeh, semoga si eneng Fita dan Abah Mansyur kakeknya
Fita, paham Saya gak ikut Jumatan gara-gara ngurusin ini. Maaf yaa, sedihh,
sedih.
Pulang-pulang
dari arah Bululawang ke GOR Ken Arok, Ibuk minta mampir dulu ke warung
TengkelSari, Ibuk pingin marung
disini karena sering dicritani sama teman-teman reuni nya. Masakannya? Masakan
rumahan. Makan-makan dulu gaya prasmanan di warung TengkelSari ini. Saya main
aman saja ambil cap-jay untuk sayur dan daging untuk lauknya. Ibuk yang memang
pingin karena diceritani teman-temannya ambil kotokan (sayur kuning tapi pedas)
ikan mujair, Bapak sama, dan Si Arip main aman juga ambil sayur bayam dengan
ayam goreng. Kenapa Saya main aman? Soalnya perut Saya paling gak kuat dengan
masakan-masakan pedas, beda dengan si eneng Fita yang bisa makan masakan pedas.
Pernah terjadi tragedi (hahaha) ditraktir si eneng buka puasa makan bebek
penyet sambel ijo di daerah Sawojajar, akhirnya demam di rumah dan sakit perut.
Bukan salah bebeknya tetapi karena perut Saya sendiri yang tidak tahan menerima
makanan pedas, apalagi setelah perut kosong akibat puasa seharian.
Sebelum pulang
mbungkus dulu makanan sama beli onde-onde yang merupakan trademark warung ini. Total semuanya habiskan 260 ribu rupiah, yah
memang lumayan mahal tapi yang mbayar kan Bapak jadinya horee-horee! Setelah
itu perjalanan dilanjutkan sampai ke Singosari but nothing special happens to storied.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar